Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Politik    
 
Jokowi
Media Harus Berani Ungkap Kelemahan Jokowi
Monday 24 Mar 2014 16:48:13

Jokowi saat di rumah kediaman Megawati di Jakarta, (20/9/2012).(Foto: BH/put)
JAKARTA, Berita HUKUM - Direktur Eksekutif Media Literacy Circle UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra menanggapi majunya nama Jokowi sebagai presiden oleh PDIP tak lepas dari karbitan media, Iswandi meminta media juga bertanggung jawab untuk mengungkap kelemahan calon presiden dari PDIP Joko Widodo ( Jokowi ).

Menurut Iswandi, penetapan Jokowi yang kini menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta itu sebagai calon presiden tidak lepas dari peran media massa selama ini.

"Media memiliki andil besar menjadikan Jokowi sebagai calon presiden. Melalui berbagai berita, media telah menjadikan Jokowi sebagai sosok yang populer", ujarnya di Jakarta, Senin (24/3).

Lebih lanjut mantan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia ( KPI ) itu menjelaskan, media tidak boleh larut dalam suasana euforia Jokowi . Semakin populer Jokowi seharusnya media semakin bersikap kritis. Sikap kritis media ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas media dalam sebuah sistem demokrasi.

Iswandi, yang juga penulis buku 'Rezim Media' itu mengaku kecewa pada media yang tidak mampu bersikap kritis pada Jokowi . "Dalam sistem demokrasi seperti saat ini, media memiliki fungsi memberikan pendidikan politik pada publik. Kalau ingin publik terdidik dan cerdas menggunakan hak politiknya, mereka harus diberi informasi seimbang," ujarnya.

Sikap kritis media terhadap Jokowi bisa dilakukan dengan cara menyampaikan berbagai kelemahan Jokowi .

"Beberapa kelemahan Jokowi yang belum dieksplorasi oleh media misalnya terkait kemampuannya melakukan komunikasi dengan kekuatan politik, diplomasi dan koneksi global atau daya tahan terhadap tekanan berbagai kepentingan di sekitarnya." ujar iswadi loebioh lanjut.

Menurut Iswandi hal itu akan berguna bagi masyarakat agar lebih memahami calon Presiden lebih dekat dan terhindar dari praktik politik memilih kucing dalam karung.(bhc/mrk/dar)


 
Berita Terkait Jokowi
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
 
Ketakutan Ahok Jokowi Ditipu Prabowo
 
Mahfud MD Nyatakan Mundur dari Menteri Kabinet Indonesia Maju Presiden Jokowi
 
Presiden Jokowi beserta Keluarga di PTUNkan atas Dugaan Nepotisme Dinasti Politik
 
Pengamat: Jokowi Merasa Bukan Lagi PDIP
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu
Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur
Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket
Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]