JAKARTA, Berita HUKUM - Direktur Eksekutif Media Literacy Circle UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra menanggapi majunya nama Jokowi sebagai presiden oleh PDIP tak lepas dari karbitan media, Iswandi meminta media juga bertanggung jawab untuk mengungkap kelemahan calon presiden dari PDIP Joko Widodo ( Jokowi ).
Menurut Iswandi, penetapan Jokowi yang kini menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta itu sebagai calon presiden tidak lepas dari peran media massa selama ini.
"Media memiliki andil besar menjadikan Jokowi sebagai calon presiden. Melalui berbagai berita, media telah menjadikan Jokowi sebagai sosok yang populer", ujarnya di Jakarta, Senin (24/3).
Lebih lanjut mantan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia ( KPI ) itu menjelaskan, media tidak boleh larut dalam suasana euforia Jokowi . Semakin populer Jokowi seharusnya media semakin bersikap kritis. Sikap kritis media ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas media dalam sebuah sistem demokrasi.
Iswandi, yang juga penulis buku 'Rezim Media' itu mengaku kecewa pada media yang tidak mampu bersikap kritis pada Jokowi . "Dalam sistem demokrasi seperti saat ini, media memiliki fungsi memberikan pendidikan politik pada publik. Kalau ingin publik terdidik dan cerdas menggunakan hak politiknya, mereka harus diberi informasi seimbang," ujarnya.
Sikap kritis media terhadap Jokowi bisa dilakukan dengan cara menyampaikan berbagai kelemahan Jokowi .
"Beberapa kelemahan Jokowi yang belum dieksplorasi oleh media misalnya terkait kemampuannya melakukan komunikasi dengan kekuatan politik, diplomasi dan koneksi global atau daya tahan terhadap tekanan berbagai kepentingan di sekitarnya." ujar iswadi loebioh lanjut.
Menurut Iswandi hal itu akan berguna bagi masyarakat agar lebih memahami calon Presiden lebih dekat dan terhindar dari praktik politik memilih kucing dalam karung.(bhc/mrk/dar) |