Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Nusantara    
 
Jokowi
Demo Tolak Jokowi di Tuban Ricuh, Mahasiswa Luka-luka
2018-03-09 21:27:42

Jelang kedatangan Presiden Jokowi, Gabungan Organisasi Mahasiswa Tuban Demo Tolak Kedatangan Presiden Jokowi.(Foto: twitter)
TUBAN, Berita HUKUM - Puluhan aktivis Forum Mahasiswa Tuban (FMT) yang terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Tuban melakukan aksi unjuk rasa menolak kedatangan Presiden Joko Widodo, Kamis (8/3).

Aksi tersebut dimulai dengan long march sambil berorasi dari Jalan Tembus menuju kantor bupati Tuban. Saat long march mereka berorasi meminta agar Jokowi tidak datang ke Tuban. "Kami menolak Jokowi ke Tuban, Bumi Ronggolawe," ujar salah satu peserta aksi.

Namun, aksi mahasiswa itu diwarnai kericuhan ketika berada di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban. Alhasil, beberapa mahasiswa diamankan petugas dan dibawa ke Mapolres setempat.

Pantauan BANGSAONLINE.com di lapangan, beberapa anggota polisi melakukan pukulan yang diarahkan kepada mahasiswa yang mencoba untuk kabur. Namun jumlah personel Kepolisian yang lebih banyak membuat mahasiswa tidak bisa berbuat banyak. Setelah beberapa anggotanya diamankan, para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.

Terkait kericuhan demo itu, Kapolres Tuban AKBP Sutrisno HR membenarkan terjadinya penangkapan terhadap beberapa aktivis tersebut. Penangkapan tersebut karena mereka dianggap menjadi provokator dan tidak ada surat pemberitahuan sebelumnya.

"Tidak ada izinnya sehingga para koordinatornya kita amankan," papar Kapolres.

Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) GMNI Tuban Saiful Anwar mengatakan, jika surat pemberitahuan pelaksanaan aksi sudah dilayangkan beberapa hari lalu. Ia mengaku jika mengalami kekerasan dari pihak kepolisisan. "Beberapa kali saya dipukul pakai pentungan, sehingga kepala saya mengalami benjol. Ini mau minta visum ke RSUD," kata Ipul.

Kekerasan juga dialami oleh Ketua Umum IMM Tuban Yusron. Akibat ulah brutal anggota kepolisian tersebut, dirinya merasakan sakit di bagian perutnya. "Sakit bagian perut karena pukulan polisi. Digunakan bernafas terasa sesak," katanya.

Sementara, Mahasiswa yang mencoba bertahan dengan aksinya tak pelak mendapatkan pukulan, dipiting petugas, hingga harus berakhir masuk ke mobil polisi untuk diamankan.

Aksi menolak kedatangan Jokowi ini dumulai dari Jalan Tembus, menuju jalan Pahlawan, dan titik aksi di pusatkan di depan kantor Pemkab Tuban.

Ketua DPC GMNI Tuban, Saiful Anwar mengatakan, ada 10 aktivis yang turut diamankan petugas kepolisian saat aksi.

Rinciannya, GMNI tiga orang, PMII enam orang, dan IMM satu orang. "Saat kita dibubarkan paksa, lalu 10 aktivis diamankan," ujar Saiful kepada awak media di Tuban, Kamis (8/3).(gun/rd/bangsaonline/radaraktual/bh/sya)



 
Berita Terkait Jokowi
 
Ketakutan Ahok Jokowi Ditipu Prabowo
 
Mahfud MD Nyatakan Mundur dari Menteri Kabinet Indonesia Maju Presiden Jokowi
 
Presiden Jokowi beserta Keluarga di PTUNkan atas Dugaan Nepotisme Dinasti Politik
 
Pengamat: Jokowi Merasa Bukan Lagi PDIP
 
Barikade '98 Barsama Organ Relawan Laporkan Rocky Gerung ke Bareskrim Polri, Diduga Hina Presiden Jokowi
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Apresiasi Menlu RI Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel
Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae
TNI-Polri Mulai Kerahkan Pasukan, OPM: Paniai Kini Jadi Zona Perang
RUU Perampasan Aset Sangat Penting sebagai Instrument Hukum 'Palu Godam' Pemberantasan Korupsi
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Di Depan Jokowi, Khatib Masjid Istiqlal Ceramah soal Perubahan
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Dukung Hak Angket 'Kecurangan Pemilu', HNW: Itu Hak DPR yang Diberikan oleh Konstitusi
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]