SINAI, Berita HUKUM - Pertempuran antara tentara Mesir dengan kelompok militan yang menamakan diri Negara Islam di Semenanjung Sinai menyebabkan lebih dari 100 orang tewas. Militer Mesir mengatakan korban jiwa terdiri dari 17 tentara -termasuk empat perwira- serta 100 militan.
Beberapa laporan -yang mengutip para pejabat- menempatkan korban jiwa di kalangan tentara jauh lebih tinggi.
Hari Rabu (1/7) pagi serangan yang berlangsung hampir bersamaan dilancarkan atas lima pos pemeriksaan polisi di sekitar Sheikh Zuweid. Serangan ini merupakan yang terbesar yang dikoordinir oleh Negara Islam, NI, di Sinai.
Para saksi mata mengatakan mereka melihat para militan berkeliaran di jalanan di bagian utara kawasan itu dan bertempur dengan tentara. Namun juru bicara militer Mesir, Brigjen Mohammed Samir, kepada stasiun TV pemerintah mengatakan situasinya '100% terkendali'.
Dia menambahkan lebih dari 70 'teroris' menembakkan mortir dan meledakkan bom mobil dalam serangan atas lima pos pemeriksaan polisi.
Para jihadis di Semenanjung Sinai meningkatkan serangannya atas aparat keamanan sejak militer menggulingkan presiden beraliran Islamis, Mohammad Morsi, Juli 2013 lalu.
Sejak maraknya serangan militan Islam, sedikitnya 600 polisi dan tentara tewas.
Sementara, Milisi kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS melancarkan serangkaian serangan terhadap aparat keamanan di daerah bergolak Semenanjung Sinai Mesir. Militer mengatakan 10 tentara tewas atau terluka bersama-sama 39 'teroris' pada serangan yang dilakukan nyaris bersamaan di dekat Sheikh Zuweid.
Tetapi sumber keamanan dan kedokteran mengatakan paling tidak 50 tentara tewas.
Bentrokan terus berlangsung di daerah tersebut dengan milisi yang dilaporkan beroperasi di jalan-jalan Sheikh Zuweiddan mengepung pos polisi utama kota tersebut.
Kelompok setempat yang berafiliasi dengan ISIS, yang menyebut diri Provinsi Sinai, mengeluarkan pernyataan yang ditaruh di internet bahwa pihaknya menargetkan 15 tempat keamanan dan melakukan tiga serangan bunuh diri.
Serangan ini adalah salah satu yang terbesar sejak jihadis yang bermarkas di Sinai juga meningkatkan serangan mereka karena militer menjatuhkan Presiden yang beraliran Islamis, Mohammed Morsi, dua tahun lalu.
Sejak saat itu paling tidak 600 polisi dan tentara terbunuh.
Serangan hari Rabu (1/7) terjadi dua hari setelah pembunuhan jaksa Mesir, Hisham Barakat, di ibu kota Kairo.(BBC/bh/sya) |