Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Nusantara    
 
Kecelakaan Pesawat
Sukhoi Superjet 100 Hingga Kini Dalam Status Distress'
Thursday 10 May 2012 04:11:56

Pesawat Sukhoi Superjet 100 / SSJ100 (Foto: Ist)
BOGOR (BeritaHUKUM.com) - Enam ratus personel akan dikerahkan, untuk melakukan evakuasi pesawat buatan Rusia Sukhoi Superjet 100 yang lost contect dalam misi demo uji penerbangannya, yang hingga kini hilang dalam status Distress', dan diperkirakan di wilayah Bogor, Jawa Barat.

Menurut Kabag Ops Polres Bogor, AKP Samingan tim gabung yang terdiri dari Polres Bogor, Kodim, Kopassus, Brimob, Paskhas AU, PMI, Tagana, dan masyarakat lainnya. Nantinya akan dibentuk 30 tim. "Hal itu berdasarkan hasil rapat di Kalpolres," ujarnya saat dihubungi wartawan melalui telepon, Jakarta, Kamis (10/5).

Samingan menambahkan, rencananya tim berkumpul pada pukul 08.00 WIB, Kamis (10/5) di Rindam Jaya, Gunung Bundar. Baru setelah itu akan dilakukan pencarian ke lokasi tertentu.

Saat ini, dari pihak Kodim sedang memetakan lokasi, yang dibantu oleh tim yang mencari informasi tempat yang diduga hilangnya pesawat buatan rusia tersebut. "Jadi hingga saat ini kami belum menemukan dimana lokasi jatuhnya pesawat tersebut," jelas Sarmingan.

"Pesawat dalam status distress, belum dikatakan celaka tapi lost contact, belum diketahui celaka atau tidak," ujar Ketua KNKT, Tatang Kurniadi, saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, Rabu (9/5) malam.

Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan memimpin penyelidikan. Bila pesawat ini benar-benar kecelakaan."Kita sedang menunggu dan kalo itu adalah kecelakaan maka kita akan leading itu (penyelidikan)," ujar Tatang.

Meski demikian, hingga kini Tatang berpendapat, hal ini belum boleh dikatakan kecelakaan. Karena masih dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut. Tetapi pihaknya sudah menyiapkan kerjasama dengan pihak Rusia jika memang positif kecelakaan.

"Sebab Indonesia dan Rusia sama-sama punya kepentingan. Sebab peristiwa terjadi di Indonesia, sedangkan negara pembuat pesawat itu adalah Rusia, apalagi jika hal ini adalah kecelakaan, maka pesawat sipil diatur oleh peraturan internasional pesawat sipil," imbuhnya lagi.

Menurut aturan internasional, kalau ada pesawat yang celaka, maka negara tempat peristiwa terjadi harus melakukan investigasi. Nah, Rusia sebagai state of manufacture berhak mengikuti.

"Saya sudah secure, mengamankan percakapan-percakapan di tower. Tidak boleh bocor sebelum KNKT tahu. Mereka dari Rusia juga akan datang. Akan ungkap kenapa itu terjadi," tutur Tatang.

Sedang dari pihak Tim SAR dalam jumpa pers tersebut mengatakan, menurut Koordinat saat lost contect "Koordinat terakhir ada di sekitar Gunung Salak, di Desa Cidahu," ungkap Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Daryatmo,

Tim SAR akan mendirikan helipad dan juga Posko di kawasan Cidahu. "Tiga heli akan berangkat pagi-pagi untuk pencarian," ujarnya lagi.

Penumpang Akan Diasuransikan

Pihak PT Trimarga Rekatama yang merupakan agen yang mewakili Sukhoi di Indonesia menjelaskan, semua penumpang yang turut serta dalam penerbangan pesawat Sukhoi Superjet-100 akan ditanggung asuransi dari Rusia jika menjadi korban.

Pasalnya wakil dari PT Trimarga Rekatama, Sunaryo telah berkomunikasi dengan pihak Sukhoi Rusia, bahwa asuransi penumpang akan ditanggung Sukhoi Rusia. "Itu sesuai prosedur asuransi Rusia," ujarnya.

Seperti diketahui, pesawat yang sedang uji coba penerbangan, joy flight yang ke 2 itu take off pada pukul 14.12 WIB, dan hilang kontak pada pukul 14.33 WIB, setelah lepas landas sekitar 21 menit dari Halim Perdanakusumah Jakarta. Sebelum lost contect, Pilot dari Rusia tersebut menghubungi traffic control mengabarkan pesawat berada di atas ketinggian 10.000 kaki, dan setelah itu, sang pilot meminta izin guna turun pada ketinggian 6.000 kaki. Namun, setelah itu, pilot tidak kontak lagi. Hingga berita ini diturunkan, pesawat tersebut masih belum diketahui keberadaannya.

Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang di kabarkan berharga jual sekitar 31-35 juta dolar, atau sekitar Rp 300 milyar, dan nasib 50 awak pesawat yang terdiri dari 42 orang sebagai penumpang dan 8 orang crew belum diketahui keberadaannya.

Berdasarkan pemberitaan kantor berita Russia Today. Sebelumnya ada beberapa insiden yang mewarnai pengoperasian pesawat ini. Diantaranya, pada tanggal 6 Mei 2012, SSJ-100 keluar dari landasan pacu saat mendarat di Bandara Kazan, Rusia. Lalu 16 Maret 2012, pesawat jet harus putar balik dan kembali ke Moskow selama penerbangan ke Astrakhan, setelah kru menemukan landing gear tak bisa digunakan sepenuhnya. Dan pada tanggal 25 Desember 2011, penerbangan SSJ-95 yang merupakan modifikasi superjet dari Minsk, Belarusia, dibatalkan karena kegagalan landing gear. Pesawat lantas kembali ke Moskow tanpa penumpang.

Pesawat yang memiliki kapasitas 98 penumpang dengan Pilot Alexander Yablontsev dan kopilotnya Alexander Kochetkov rencananya akan melakukan joy flight keliling Asia, untuk mengunjungi 6 negara yaitu Kazakhstan, Pakistan, Indonesia, Vietnam, Laos, dan Myanmar.

Sukhoi Superjet 100 merupakan pesawatjet baru type penumpang hasil joint venture pada Juni 2007 Sukhoi Civil Aircraft Company dan Alenia Aeronautica, satu perusahaan dari Italia dan Rusia yang membentuk perusahaan baru bernama Superjet International, pusat dan markasnya di Venesia. Sukhoi Superjet 100 adalah pesawat jet baru yang canggih dan dapat melakukan avionik dan autopilot, serta menawarkan kenyaman yang lebih ekonomis dalam persaingannya. Sukhoi superjet 100 ini pula di backup oleh Boeing’ yang tertuang dalam Perjanjian kerjasama jangka panjang yang ditandatangani pada 19 Desember 2002, Boeing menjadi konsultan Perusahaan Sukhoi Pesawat Sipil ini di bidang sistem pemasaran, desain dan manufaktur, sertifikasi dan kualitas, manajemen pemasok, dan dukungan purna jual, seperti yang dikutip dari sukhoi.org (ski/dbs/sya)


 
Berita Terkait Kecelakaan Pesawat
 
Pesawat Susi Air Hilang Kontak di Timika, 7 Penumpang Semuanya Ditemukan Selamat
 
Dihimbau, Bagi Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ-182 Agar Hati-hati Tandatangani Surat Pelepasan Asuransi
 
Susanti Agustina: Pengacara Keluarga Korban Pesawat Jatuh
 
FDR Black Box Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan, Panglima TNI: Lokasi Penemuan Sesuai Perkiraan
 
Komisi V Segera Panggil Menhub Pasca Jatuhnya Sriwijaya SJ-182
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Apresiasi Menlu RI Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel
Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae
TNI-Polri Mulai Kerahkan Pasukan, OPM: Paniai Kini Jadi Zona Perang
RUU Perampasan Aset Sangat Penting sebagai Instrument Hukum 'Palu Godam' Pemberantasan Korupsi
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Di Depan Jokowi, Khatib Masjid Istiqlal Ceramah soal Perubahan
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Dukung Hak Angket 'Kecurangan Pemilu', HNW: Itu Hak DPR yang Diberikan oleh Konstitusi
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]