Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Pidana    
 

Suami Joy Tobing Dituntut Dua Tahun Penjara
Tuesday 11 Oct 2011 00:20:21

Joy Tobing dan Daniel Sinambela (Foto: Ist)
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – TerdakwaDaniel Sinambela dituntut dua tahun penjara. Suami penyanyi Joy Tobing ini dinilai terbukti penggelapan uang senilai Rp 25 miliar yang diduga milik staf Muhammad Nazarudin, Yulianis saat membiayai proyek pengadaan batubara Pembangkit Listrik Tenaga Surya Suralaya. Tuntutan tersebut disampaikan JPU Marta Berliana di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (10/10).

Menurut penuntut umum, terdakwa Daniel Sinambela dianggap telah merugikan orang lain. pada pertengahan tahun lalu dimana Daniel Sinambela atas laporan Yulianis dianggap tidak dapat mengembalikan dana penyertaan modal dan menggunakannya untuk keperluan pengadaan batubara seperti yang dijanjikan.

Sementara untuk pasal pencucian uang yang sempat didakwakan, jaksa berpendapat pasal tersebut tidak terbukti. “Dapat uang dalam perjanjian batubara lalu dimasukkan lewat rekening bersama. Tetapi oleh terdakwa, sebelum masuk ke rekening bersama sudah dipindah ke rekening pribadi lalu dipindah ke rekening istri. Belum ada indikasi pencucian uang,“ katanya.

Usai persidangan tersebut, terdakwa Daniel yang ditemui menyesalkan tuntutan JPU. Alasannya, saksi yang melaporkan kasus tersebut, Yulianis, tidak dapat dihadirkan di persidangan. "Saya keberatan, karena saksi pelapor fiktif. Anehnya malah dipertimbangkan. Kami akan mengajukan pledoi (nota keberatan-red) dalam sidang pekan depan,” kata Daniel.

Hal senada diungkapkan, kuasa hukum Daniel, Kamaruddin Simanjuntak. Ia pun menilai tuntutan JPU sebagai sampah. "Tuntutan itu sampah. Banyak penyimpangan, karena tidak ada keterangan Nazaruddin dan Yulianis. Mereka tidak pernah dihadirkan di Persidangan. Dari mana keterangan itu. Akmi akan melaporkan jaksa kepada Komisi Kejaksaan, terkait surat tuntutan tanpa keterangan saksi yang tidak pernah datang ke persidangan,” tandasnya.

Dalam dakwaan, terdakwa Daniel menjadi terdakwa atas kasus penggelapan uang senilai Rp 25 miliar yang diduga milik staf Muhammad Nazarudin, Yulianis saat membiayai proyek pengadaan batubara Pembangkit Listrik Tenaga Surya Suralaya. Ia tidak dapat mengembalikan dana penyertaan modal dan menggunakannya untuk keperluan pengadaan batubara seperti yang dijanjikan.(tnc/bie)


 
Berita Terkait
 
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu
Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur
Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket
Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]