BANGKOK, Berita HUKUM - Demonstrasi besar-besaran yang sering mengguncang Thailand, kali ini massa yang mendesak Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra untuk mundur, akhirnya menjadikan Perdana Menteri wanita ini membubarkan DPR dengan tetap bersikukuh memegang tampuk pemerintahan hingga dibentuknya kabinet baru.
"Situasi mungkin memperburuk sampai memicu kekerasan sehingga pemerintah memutuskan untuk mengembalikan kekuasaan kepada rakyat," kata Yingluck dalam pidato yang disiarkan jaringan televisi nasional Thailand, Senin (9/12).
Sementara itu Duta Besar Indonesia di Thailand, Lutfi Rauf menghimbau agar Warga Negara Indonesia menghindari kerumunan massa.
"WNI menghindari atau menjauh dari tempat-tempat demonstrasi atau daerah yang diperkirakan akan dilewati pendemo," kata Dubes dalam pernyataannya.
Hingga berita ini diturunkan, massa di Bangkok, Thailand, melakukan unjuk rasa besar-besaran di Kantor Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra untuk menuntut Yingluck mengundurkan diri dari jabatannya, antara lain, karena terpengaruh pada kakaknya yang juga mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra. Atas desakan mundur dari penentangnya itu, Yinluck mengusulkan dilakukan referendum dan dia bersedia mengundurkan diri bila hasil referendum memutuskan dia harus mundur, seperti dilansir bangkokpost.com.
Adapun Kedutaan Besar RI di Bangkok, kata Lutfi, senantiasa mengikuti secara seksama perkembangan situasi di Bangkok menjelang demonstrasi itu dengan berupaya mengumpulkan informasi dari berbagai pihak di Thailand.(bpk/bhc/mdb) |