Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

EkBis    
 
Rizal Ramli
Rencana Reuni IMF, Bank Dunia di Bali Pakai Duit Rakyat, Rizal Ramli: Ini Jelas Tragedi!
2017-07-29 18:13:30

Ilustrasi. Dr. Rizal Ramli.(Foto: dok.BH)
JAKARTA, Berita HUKUM - Negarawan yang juga ekonom senior Rizal Ramli (RR) mengingatkan, sungguh tragedi kalau biaya reuni IMF/Bank Dunia dibiayai oleh duit rakyat kita. Celaka, kata RR, sebab club yang pernah hancurkan ekonomi Indonesia 1998 via "IMF-provoked riots" mau reuni tahunan di Bali dengan biaya Rp525 milyar dari duit rakyat kita. "Ini jelas tragedi, A Greek Tragedy, sungguh tragedi Yunani," kata RR dalam kicaunya di twiter.

Untuk diketahui, para elite Jakarta mendapat kabar bahwa "reuni" atau pertemuan tahunan antara pemerintah dengan IMF dan World Bank tahun ini bakal disediakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani sebesar Rp633.929.991.000. Fantastis. Sementara utang terus bertambah dan resah. Menteri Keuangaan, Sri Mulyani, melalui Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan, telah melakukan lelang Professional Congress Organizer Pertemuan Tahunan International Monetery Fund (IMF) dan World Bank Group tahun 2018 di Indonesia. Dan acara tersebut ''hanya'' menghabiskan anggaran sebesar Rp505.440.390.400. Sekali lagi, ini tragedi yang seharusnya mendapat perhatian Presiden Jokowi agar dikoreksi, ditinjau kembali.

Selian itu, RR menyarankan kepada pemerintahan Jokowi, di tengah kelesuan ekonomi dan dan masyarakat yang semakin sulit kehidupannya serta rupiah yang melemah, daripada pemerintah melakukan redenominasi, lebih baik pemerintah mengatur agar exportir wajib simpan dananya di dalam negeri (RI) agar cadangan devisa naik, dan rupiah stabil. Thailand mengharuskan eksportirnya simpan dananya 90% di rekening dalam negeri. Langkah itu lebih tepat dan realistis.

''Di tengah kelesuan ekonomi, daripada pemerintah melakukan redenominasi, lebih baik pemerintah mengatur agar exportir wajib simpan dananya di dalam negeri (RI) agar cadangan devisa naik, dan rupiah stabil. Thailand mengharuskan eksportirnya simpan dananya 90% di rekening dalam negeri," ujar RR, mantan menko ekuin era Presiden Gus Dur dan mantan Menko Kemaritiman Presiden Jokowi itu.

Menurut RR, di tengah lesunya ekonomi, sekarang Menteri-Menteri komprador IMF malah melakukan austerity (penghematan yang salah) yaitu potong-potong anggaran & subsidi, sekaligus menguber pajak. "Cara ini gagal di Latin Amerika dan Yunani. Apes kita," cetus Rizal sebagai seorang mantan tokoh pergerakan mahasiswa, ahli ekonomi dan politisi Indonesia.

Asal pembaca tahu, pada pertengahan Oktober 1997, RR sudah menulis artikel di Kompas dll, agar RI jangan ikut saran IMF. Sebab IMF bukan Dewa Penyelamat, tapi Dewa Amputasi yang sangat mahal biayanya, yang ditanggung rakyat kita.(kf/konfrontasi/bh/sya)



 
Berita Terkait Rizal Ramli
 
Tinta Emas Sang Begawan Ekonomi dan Pejuang Demokrasi
 
Rizal Ramli Siaga Nyapres
 
Dituding SARA, Rizal Ramli: Yang Dikritik Itu Negara China, Bukan Etnis Tionghoa!
 
Ekonomi Nyungsep, Ramalan Rizal Ramli 9 Bulan Lalu Yang Jadi Kenyataan
 
Dituduh Haus Jabatan, Rizal Ramli: Mari Bung Rebut Kembali, Lagu Perjuangan Yang Relevan
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Apresiasi Menlu RI Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel
Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae
TNI-Polri Mulai Kerahkan Pasukan, OPM: Paniai Kini Jadi Zona Perang
RUU Perampasan Aset Sangat Penting sebagai Instrument Hukum 'Palu Godam' Pemberantasan Korupsi
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Di Depan Jokowi, Khatib Masjid Istiqlal Ceramah soal Perubahan
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Dukung Hak Angket 'Kecurangan Pemilu', HNW: Itu Hak DPR yang Diberikan oleh Konstitusi
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]