Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Kriminal    
 
Prostitusi
Polisi Bongkar Praktik Prostitusi Anak di Bawah Umur
Thursday 27 Oct 2011 21:03:18

Ilustrasi (Foto: Ist)
*Tiap transaksi, seorang pelanggan hanya mengeluarkan Rp 300 ribu

JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Jajaran kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan berhasil membongkar praktik prostitusi anak yang bermarkas di Jalan Siaga Swadaya, Pejaten Barat, Pasar Minggu. Terbongkarnya praktek tersebut, berkat laporan keluarga korban prostitusi.

Petugas pun kemudian mengamankan seorang laki-laki hidung belang berinsial HS (60) yang berprofesi sebagai notaris. Lalu, seorang mucikari berinisial NNG (49) dan seorang yang bertugas sebagai penghubung antara korban dan mucikari, berinisial CP.

"Sebelumnya, kami memerima laporan dari pihak keluarga korbah. Kami tindak lanjuti dan berhasil menjebak dan menangkap HS, seorang noris yang merupakan pengguna jasa trsebut. Dari informasi HS, kami berhasil menangkap NNG dan Cepot,” kata Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Selatan AKBP Budi Irawan dalam jumpa pers di Mapolrestro Jakarta Selatan, Kamis (27/10).

Menurut Budi, praktik prostitusi yang mengeksploitasi anak di bawah umur yang dijalankan NNG ini, cukup lama . Ia mempekerjakan anak di bawah umur yang rata-rata berusia 14 tahun kepada para pelanggannya, termasuk HS. Mereka ditampung di sebuah rumah tinggal yang sekaligus digunakan sebagai tempat praktik protitusi itu.

Terbongkarnya aksi prostitusi terselubung ini, jelas dia, berawal saat korban berinisial DS (14) bertemu dengan kawannya CP pada 22 Oktober 2011. Kemudian, korban dikenalkan oleh CP kepada NNG. Kepada NNG, tersangka CP mengaku DS itu seorang temannya yang sedang membutuhkan sejumlah uang.

Kemudian, HS menghubungi DS melalui pesan singkat yang dikirimkan melalui ponsel. Keluarga korban pun keburu mendapati pesan ajakan kencan dan berhubungan badan dari HS itu. Mereka pun melaporaknnya kepada polisi dan menjebak tersangka HS untuk bertemu DS.

"Orang tua korban membaca SMS dari HS yang mengajak bertemu dan melakukan hubungan intim. Dari sinilah, kami dan keluarga DS menjebak HS. Ternyata DS dijual kepada HS, salah satu pelanggan tetap NNG. Kemudian HS bayar Rp 300 ribu untuk sewa kamar Rp 100 ribu, jasa mucikari NNG Rp 100 ribu, dan korban Rp 100 ribu," ungkap Budi.

Dari penangkapan itu, kemudian petugas berhasil menangkap tersangka lainnya. Aparat juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa bra warna hitam, celana dalam, kaos dalam dan uang Rp 200 ribu. Petugas juga menjerat tersangka HS dengan Pasal 81 UU Nomor 23/2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun hukuman penjara. Sedangkan tersangka NNG dijerat melanggar Pasal 88 UU Perlindungan Anak dengan ancaman penjara 10 tahun dan tersangka CP dengan Pasal 55 KUHP.(dbs/irw)


 
Berita Terkait Prostitusi
 
Bongkar Praktik Prostitusi di RedDoorz TIS Square Tebet, Polisi: Joki dan Ada Anak Dibawah Umur Diamankan
 
Polisi Tangkap Artis VA dan AS terkait Prostitusi Online
 
Polisi Membongkar Kembali Prostitusi Anak di Apartemen Kalibata
 
Polisi Ungkap 2 Tersangka Kasus Prostitusi Online Berkedok Pijat Tradisional di Kalibata City
 
FPI Desak Penegak Hukum Menjemput Kembali Para PSK Online yang Dipulangkan
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Apresiasi Menlu RI Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel
Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae
TNI-Polri Mulai Kerahkan Pasukan, OPM: Paniai Kini Jadi Zona Perang
RUU Perampasan Aset Sangat Penting sebagai Instrument Hukum 'Palu Godam' Pemberantasan Korupsi
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Di Depan Jokowi, Khatib Masjid Istiqlal Ceramah soal Perubahan
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Dukung Hak Angket 'Kecurangan Pemilu', HNW: Itu Hak DPR yang Diberikan oleh Konstitusi
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]