Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Politik    
 
Pemilu
Peternak Indonesia Harapkan Pemilu 2019 Berlangsung dalam Situasi dan Kondisi Aman
2018-11-10 19:26:17

Sekjen Serikat Peternakan Rakyat Indonesia (SPRI), Arya Wishnuardi, ketika deklarasi SPRI di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11).(Foto: BH /mos)
JAKARTA, Berita HUKUM - Kondusifitas Pemilihan Umum 2019 mendatang diharapkan tetap pada indikator yang baik, sebab hal itu sangat memberikan pengaruh pada seluruh aspek yang ada terkait stabilitas negara.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Serikat Peternakan Rakyat Indonesia (SPRI), Arya Wishnuardi, ketika deklarasi SPRI di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11).

"Hampir semua kegiatan peternak itu sangat bergantung pada situasi dan kondisi yang ada di Indonesia contoh suatu daerah tidak aman situasi untuk mengirim ternak juga tidak bagus," ujar Wishnu, sapaan akrabnya.

Wishnu menyebutkan, jika akibat pemilu keadaan di masyarakat tak kondusif, marak perpecahan dan hoaks maka dapat memberi dampak yang kurang baik terhadap banyak pihak seperti naiknya harga pakan. Hal ini tentunya berimbas pada para peternak.

"Harga-harga pakan juga mungkin tidak stabil, namun sebaliknya siapa pun yang berkompetensi dalam Pileg (Pemilu Legislatif) maupun Pilpres (Pemilu Presiden) bisa menjaga kondusifitas dengan bagus, maka peternak bisa berproduksi," ucap Wishnu.

Demi kontestasi yang damai dan kondusif, kata Wishnu, pemilih maupun orang yang dipilih agar bertindak cerdas. Argumentasi atau isu-isu yang disampaikan ke masyarakat oleh calon wakil rakyat maupun kepala negara, hendaknya yang berdasarkan data, sehingga tak menimbulkan kegaduhan.

"Dengan begitu, selain bisa berproduksi pangan dengan baik, para peternak mampu mendistribusikannya bagus. Ya secara langsung kita bisa menjamin stabilitas pangan nasional," jelasnya.

Lebih jauh, ia juga meminta siapapun wakil rakyat maupun pemimpin negara terpilih, bisa lebih memperhatikan nasib para peternak. Caranya dengan membuat kebijakan-kebijakan yang nuansanya menjamin kelangsungan usaha seperti menjaga stabilitas harga pakan ternak, dan ketika panen penciptaan pasar yang kondusif.

"Peternak kecil ini potensinya luar biasa. Data saat ini kita anggotanya 2 ribu orang dan tahun depan akan tambah lagi dua kelompok ya sekitar 800 ribu orang tahun depan, ada lagi yang lulus kelompoknya. Jadi pemerintah dan siapapun yang terlibat dalam program yang menjadikan kedaulatan pangan ini, sebenarnya ini aset yang harus diperhatikan oleh mereka," pungkasnya.(bh/mos)


 
Berita Terkait Pemilu
 
Usai Gugat ke MK, Mahfud MD dan Ari Yusuf Amir Adakan Pertemuan di Rumah Ketua MA?
 
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
 
Daftar Lengkap Perolehan Suara Partai Politik Pemilu 2024, Dan 10 Partai Tidak Lolos ke Senayan
 
DPD RI Sepakat Bentuk Pansus Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
 
Nyaris Duel, Deddy Sitorus PDIP dan Noel Prabowo Mania saat Debat di TV Bahas Pemilu
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu
Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur
Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket
Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]