Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Politik    
 
Partai Golkar
Pelengseran Ical, Bamsoet: Itu Lucu-lucuan Saja
Thursday 27 Nov 2014 20:29:59

Ilustrasi. Rapat Pleno Partai Golkar di kantor DPP Golkar, Jakarta', Selasa (25/11).(Foto: BH/mnd)
JAKARTA, Berita HUKUM - Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai isu pelengseran Aburizal Bakrie alias Ical jelang Musyawarah Nasional (Munas) IX di Bali yang digembar-gemborkan Presidium Penyelamat Partai Golkar hanya lucu-lucuan semata. Alasannya, pembentukan Presidium Penyelamat Partai Golkar hanya berbentuk paguyuban yang tak punya dasar hukum.

"Itu kan cuma lucu-lucuan saja. Tidak ada dasar hukumnya apa namanya kita DPP yang memiliki legalitas formal bisa dilengserkan paguyuban yang baru dibentuk," kata Sekretaris Fraksi Golkar di DPR itu, Kamis (27/11).

Disinggung soal antisipasi agar Golkar tidak berujung seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang hingga kini masih bersengketa, Bamsoet menegaskan jika partainya berbeda dengan partai berlambang Kabah itu.

"Berbeda Golkar dengan PPP. Kalau kami di Golkar kompak dari pusat sampai daerah. Dan kita bukan partai yang baru gede kemarin sore," celetuknya.

Pihaknya menyebutkan jika kader partainya di daerah sudah mulai gerah dengan ulah segelintir elit partai yang berupaya merusak Golkar. Karena itu Bamsoet berharap koleganya yang berbeda pandangan itu segera sadar.

"Ya mudah-mudahan kawan kawan segera menyadari langkah langkahnya mengancam keutuhan partai, dan kembali ke pelukan Partai Golkar, Golkar harusnya memberikan contoh kepada partai lain yang selama ini terpecah belah," tandasnya.

Sementara, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marhan menyatakan, Musyawarah Nasional ke-9 partai Golkar akan tetap berlangsung di Bali, akhir pekan ini, Minggu (30/11).

Menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno agar kepolisian tidak memberikan izin Munas di Bali, menurut Idrus, hal tersebut hanya sebuah saran untuk mengingatkan.

"Tetapi, kalau intervensi terhadap Partai Golkar, maka kami akan memberikan perlawanan. Bahwa itu adalah tidak benar dan tidak sesuai dengan semangat reformasi," kata Idrus saat ditemui wartawan di salah satu hotel di Jakarta, Rabu 26 November 2014.

Idrus menyatakan, Golkar akan menghormati Menko Polhukam jika hal tersebut merupakan penyataan untuk mengingatkan. Hal tersebut, kata dia, memang salah satu kewajiban pemerintah untuk mengingatkan kepada para partai, tak terkecuali Golkar.

"Kalau misalkan itu adalah bentuk intervensi, saya kira bukan hanya Partai Golkar yang memberikan perlawanan," ucap Idrus.

Idrus menjelaskan, sistem yang telah dijalani Partai Gokar telah ada dalam konstitusi bahwa hal tersebut telah diatur undang-undang tentang bagaimana berserikat dan berkumpul. "Karena ini adalah hak-hak kami harus dihargai," ucapnya.

Maka dari itu, ia menegaskan, Golkar tetap akan melaksanakan Munas ke-9 di Bali akhir pekan ini karena sesuai dengan aturan yang berlaku. "Kami jamin proses pemilihan nanti akan demokratis sesuai dengan aturan, sesuai tata tertib dan sebagainya," ujarnya.(fat/jpnn/viva/dwi/herdi/bhc/sya)


 
Berita Terkait Partai Golkar
 
Buka Fun Football Pekan Olahraga KAHMI, Bamsoet Tegaskan Capres Golkar Airlangga Hartarto
 
Henry Indraguna Masuk Daftar Dewan Pakar Partai Golkar Masa Bakti 2019-2024
 
Henry Indraguna Kini Menjadi Tenaga Ahli Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar
 
Golkar Prioritaskan Kader Berpotensi di Pilkada 2020 dan Klaim Tanpa Mahar
 
Putusan Nama Ketum Lebih Cepat, Ridwan Hisjam Nilai Munas ke-X Seperti Pasar Malam
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu
Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur
Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket
Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]