JAKARTA, Berita HUKUM - Aksi demontrasi menentang tindakan kebiadaban kaum Budha Myanmar terhadap umat muslim di Rohinga kembali dilakukan.
Aksi dari puluhan organisasi umat Islam FUI, FPI, GARIS, Laskar Mujahidin, MMI, Ansharud Tauhid, dan berbagai elemen Islam Indonesia lainnya mendatangi markas ke aksi dimulai selepas sholat Jumat langsung berkumpul di Bunderan Hotel Indonesia (HI) selanjutnya melakukan long march mendatangi Kedubes Myanmar.
Di depan kedutaan besar Miyanmar di Jalan H. Agus Salim Jakarta Pusat, telah siaga ratusan anggota Dalmas Polda Metro Jaya dibantu dengan personil Brimob dan pasukan taktis serta kendaraan water cannon.
Silih berganti, para Habib Riziq Sihab mengatakan, "kami kemari untuk berdialog dan tidak anarkis, bila mereka menutup dialog, maka kami akan tutup kedubes Myanmar dan akan bakar Kedubes Myanmar," ujar Habib Riziq, Jumat (3/5).
Bila biksu-biksu Budha botak, maka masih membantai umat Islam di Rohinga, dan kami akan melakukan aksi jihad di jalan Allah SWT, dan siapa yang berani menjamin keselamatan orang Budha di Indonesia.
Para ustadz silih berganti melakukan ceramah mengutuk kekejaman biksu-biksu budha terhadap umat islam di Myanmar, dan mengajak slogan-slogan serta semangat untuk berjihad.
"Ijinkan kami berjihad di bumi Myanmar, akan kita latih pemuda-pemuda Indonesia untuk berjihad, agar kebiadaban kaum Budha Myanmar dapat berhenti,"ujar ustadz Eka dari FPI Jakarta Selatan.
Kita juga mengumpulkan uang dan materi membantu saudara kita di Myanmar, saya minta pada perwira polisi agar menyumbangkan sebagian hartanya untuk umat, silahkan diminta kepada mereka apakah mereka mau menyumbang.
Aksi ini sebelum membubarkan diri sempat melakukan aksi bakar bendera Myanmar, yang diakhiri dengan do'a dan membubarkan diri, pada pukul 17:00 WIB. Dan akibat dari aksi ini, jalur lalu lintas dari arah Sudirman menuju Thamrin macet total hingga 2 km.(bhc/put) |