Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Internasional    
 
Muhammadiyah
Muhammadiyah Rancang Markaz Dakwah di Mesir Sebagai Pusat Internasionalisasi Islam Berkemajuan
2022-01-19 07:23:29

JAKARTA, Berita HUKUM - Program Internasionalisasi Muhammadiyah kian kencang digarap. Selain pendirian Amal Usaha pendidikan seperti di Malaysia dan Australia, kini Muhammadiyah tengah mengupayakan penguatan peran Markaz Dakwah Muhammadiyah di Mesir sebagai pusat syiar Islam Berkemajuan internasional.

Dalam forum Upgrading Pengurus Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Amerika Serikat, Sabtu (15/1) Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar menyebut Persyarikatan sedang merumuskan format yang tepat agar Markaz Dakwah menjadi institusi bergengsi di masa depan.

"Semua baru embrio awal. Ke depan kami juga punya gagasan agar Markaz Dakwah di Kairo itu harus jadi pusat syiar Islam Berkemajuan di kawasan Timur Tengah dan nanti jadi persinggahan bagi teman-teman (akademisi Muhammadiyah) di Eropa dan kawasan Timur Tengah karena Mesir selain Saudi itu punya peran (geopolitik) penting," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Markaz Dakwah Muhammadiyah di Kairo, Mesir, telah berdiri dan diresmikan oleh Haedar sendiri pada April 2018 yang lalu.

Menurut Haedar, gagasan Internasionalisasi Muhammadiyah sebagai amanat Muktamar ke-47 di Makassar akan lebih mudah jika ditopang dan dilembagakan melalui berbagai macam pusat keunggulan seperti Amal Usaha di berbagai negara.

Haedar bersyukur di tahun 2021 kemarin, Muhammadiyah resmi mendapat izin pendirian dua lembaga pendidikan di Australia dan Malaysia oleh pemerintah setempat. Di Australia, izin itu diberikan bagi sekolah TK-SD Muhammadiyah Australia College, dan di Malaysia, izin diberikan untuk Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM).

"Alhamdulillah tahun kemarin dapat izin, dan tahun ini (UMAM) insyaallah dapat beroperasi. Ini juga punya proyeksi ke depan. Mungkin orang bertanya kenapa sih di Malaysia? kita ingat, Malaysia adalah jaringan nusantara, serumpun, jadi harus dimulai dari saudara serumpun," ujarnya.(afn/muhammadiyah/bh/sya)


 
Berita Terkait Muhammadiyah
 
Jusuf Kalla Sebut Pikiran Moderat Haedar Nashir Diperlukan Indonesia
 
Tiga Hal yang Perlu Dipegang Penggerak Persyarikatan Setelah Muhammadiyah Berumur 111 Tahun
 
106 Tahun Muhammadiyah Berdiri Tegak Tidak Berpolitik Praktis, Berpegang pada Khittah
 
Siber Polri Tetapkan A.P Hasanuddin sebagai Tersangka Ujaran Kebencian terhadap Muhammadiyah
 
Bukan Hanya Sang Pencerah, Kiai Dahlan juga Pembelok Arah Sejarah
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu
Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur
Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket
Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]