Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Legislatif    
 
BPOM
Legislator Pertanyakan Sikap Kontraproduktif BPOM
2022-04-05 21:00:59

Ilustrasi. (Foto: Istimewa)
JAKARTA, Berita HUKUM - Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani mempertanyakan sikap Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang belakangan ini giat meramaikan slogan Cek Klik (Kemasan, Label, Izin Edar dan Kedaluarsa) kepada masyarakat, namun juga memberikan kelonggaran terhadap masa expired vaksin. Ia menilai, program yang dijalankan BPOM tampak kontraproduktif.

"Nah ini yang menjadi kontra produktif terhadap apa yang diupayakan, apalagi yang sudah disosialisasikan," ujar Irma dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IX DPR RI dengan Kepala BPOM di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (4/4).

Ia mengakui, pertanyaan tersebut banyak disampaikan masyarakat. Menurut Irma, hal tersebut menjadi pertanyaan yang penting dijawab oleh BPOM agar masyarakat tidak bingung antara fakta yang disosialisasikan dengan fakta yang dilakukan BPOM.

"Pertanyaan pertanyaan masyarakat ini sangat kritis ibu, kenapa BPOM dalam sosialisasinya selalu mengatakan bahwa ceklik itu penting, terutama di poin expired date. Jangan sampai makanan-minuman yang sudah expired dan obat-obatan yang sudah expired itu kita konsumsi. Sementara BPOM memberikan atau memberikan kelonggaran untuk adanya perpanjangan masa expired vaksin," jelas politisi Partai NasDem ini.

Dirinya berharap, dengan adanya penjelasan yang konstruktif kepada masyarakat, hal tersebut tidak menjadi bola liar yang kemudian membuat pemerintah menjadi sasaran amuk dari masyarakat. Meski begitu, legislator dapil Sumatera Selatan II tersebut juga memberikan apresiasi terhadap program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh BPOM bersama DPR RI.

Menurut Irma, program tersebut terasa sekali manfaatnya bagi masyarakat meski dalam hal pengujian makanan di pasaran, hal tersebut belum berjalan dengan mulus. "Karena dengan adanya komunikasi yang begitu baik, sosialisasi yang begitu baik, memang masyarakat menjadi tahu," terang Irma.(hal/sf/DPR/bh/sya)


 
Berita Terkait BPOM
 
Legislator Pertanyakan Sikap Kontraproduktif BPOM
 
Kasus MLM, Komisi III Bisa Panggil Pihak BPOM
 
BPOM Tanda Tangani Komitmen Pakta Integritas dengan Asosiasi untuk Tidak KKN
 
BPOM Temukan 50 Merk Obat Kuat Ilegal dan Berbahaya
 
Operasi Pangea, Badan POM Sita 20,7 Juta Item Produk Ilegal Termasuk Palsu
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu
Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur
Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket
Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]