SAMARINDA - Berita HUKUM - Pencarian korban ambruknya Ruko yang mengubur hidup-hidup puluhan tenaga kerja bangunan ruko yang terletak di Jl Ahmad Yani komplek perumahan Cendrawasi, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) Selasa (3/6) oleh Tim SAR gabungan berhasil menemukan 3 korban lagi, yang sudah tak bernyawa.
Ketiga korban masing-masing, Jarwono (40) ditemukan Rabu (4/6) sekitar pukul 14.15 Wita, menurut tim SAR, korban Jarwono ditemukan dalam posisi jongkok diantara himpitan beton. Sedangkan korban Sugianto asal Trenggalek asal Jatim dan Toyo asal Ponorogo, jasad keduanya dievakuasi tim SAR gabungan hampir bersamaan, Sugianto diangkat pukul 18.20 Wita dan sepulu menit kemudian Yono berhasil diangkat, sekitar pukul 18.30 Wita saat memasuki malam.
Sekitar pukul 12.15 Wita tim SAR gabungan sudah melihat jasad Sugianto dengan posisi telungkup, namun evakuali untuk mengangkat jasat korban yang sudah memunculkan aroma tidak sedap hingga memakan waktu 6 jam lamanya. Korban terjepit diantara bongkahan beton lantai satu dan dua, tim SAR dengan kehati-hatian memotong dengan gergaji lantai beton yang dibantu dua buah eksapator untuk mengangkat bidang semen yang telah diikat.
Upaya tim SAR gabungan akhirnya berhasil, sekitar pukul 18.04 Wita, tim SAR dibantu dua buah eksapator berhasil mengangkat semen, tiba-tiba tim SAR berteriak ada dua korban. Enam menit kemudian diangkat Sugianto disusul Toyo sepuluh menit kemudian, keduany langsung diidentifikasi tim DVI lalu dikirim ke RS U AW Syahrani untuk diidentifikasi lebih lanjut.
"Sugianto dalam posisi telungkup dengan terjepit beton dan Toyo dalam posisinya seperti orang sedang sujud, kakinya terlipat dan punggungnya tertindih beton," ujar Sofyan, Tim SAR ketika ditanya Beritahukum.com.
Sofyan salah satu tim tehnik dari PT MHU menjelaskan, secara umum proses evakuasi tidak sulit, meski terkendala beberapa langkah untuk memotong lantai beton, sehingga evakuasi untuk angkat korban agak terlambat, vakuasi akan dilanjutkan malam ini. Setelah meeting dengan teman-teman kita akan lanjutkan, terang Sofian.
Dengan demikian korban meninggal dunia hingga hari kedua menjadi 7 orang tewas, sehingga masih ada 5 orang lainnya belum ditemukan. Sementara berdasarkan catatan pada Posko penanggulangan ada 72 orang pekerja berhasil selamat.
Nama ke 5 korban yang belum ditemukan:
1. Toni
2. Rudi
3. Jono
4. Jarwanto
5. Peron Pamudi
Sementara di tempat kajadian, ambruknya ruko tiga lantai tersebut, Tim Puslabfor Polri Cabang Surabaya tim yang dipimpin AKBP Sudi Haryono dan 3 anggotanya masing-masing Kompol Handi, AKP Agus Santosa serta AKP Sudriyo, tiba di lokasi sekitar pukul 15.15 Wita. Mereka didampingi tim Inafis Polda Kaltim AKP Habib dan Bripka Siswandoyo, telah memulai olah TKP atas penyebab ambruknya bangunan ruko tersebut.
Pantauan pewarta, Tim Puslabfor sempat melihat-lihat dari dekat konstruksi bangunan 3 ruko tersebu, mereka juga mengambil sempel untuk diteliti.
Tim Puslabfor juga memeriksa besi tulangan yang menjadi syarat konstruksi bangunan beton bertulang. Beton bertulang menjadi susunan konstruksi lantai, dinding, dan konstruksi pilar-pilar bangunan.
"Kesemuanya ini merupakan bagian penyelidikan kepolisian terkait peristiwa ini, tim Labfor mencari penyebab bangunan runtuh dan mencari pilar retak, yang disebut-sebut sebagai penyebab runtuh, tapi tim belum menemukan penyebabnya ambruknya ruko tiga lantai tersebut," jelas AKP Habib.
Informasi yang berhasil diperoleh BeritaHUKUM.com dari Kabid Humas Polda Kaltim, pihak Kepolisian telah memeriksa 12 orang pekerja buruh bangunan, yang dapat mengetahui peristiwa ambruknya ruko 3 lantai tersebut.
"Rencananya pada, Kamis (5/6) besok kepolisian dijadwalkan memeriksa 2 orang pemilik bangunan ruko berinisial Y dan pemilik kontraktor PT FA berinisial J," tegas Fajar.(bhc/gaj) |