Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Politik    
 
Pilpres
Jokowi Temui Zulhas Setelah Prabowo dan Airlangga, Hasto Beri Bocoran Rencana Megawati
2024-01-07 15:46:04

JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas siang ini di Kota Bogor, Jawa Barat.

Pertemuan Jokowi dan Zulhas jelang debat Capres yang pertemukan Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Pertemuan Jokowi dan Zulhas setelah bertemu Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto seharu sebelumnya.

"Iya ada pertemuan Bang Zul dengan Presiden Jokowi," kata Waketum PAN Viva Yoga Mauliadi kepada wartawan, Minggu (7/1).

Pertemuan Jokowi dan Zulhas rencananya di Medja Restaurant, Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat.

"Diskusi kecil soal tugas-tugas pemerintahan, merekatkan lagi hubungan presiden dan menteri-menterinya," ucap Viva .

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) olahraga pagi bersama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu, (6/1).

Selain Airlangga hadir pula, para tokoh muda partai Golkar.

Presiden Jokowi mengenakan kaos putih lengan panjang, sementara Airlangga mengenakan kaos kuning lengan pendek. Selain jalan kaki, keduanya juga tampak mengendarai buggy car di Istana Bogor.

Jokowi dan Airlangga juga tampak berbincang berdua sambil tertawa.

Setelah olahrgara, Jokowi dan para kader Golkar tersebut lalu sarapan bersama.

"Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto beserta tokoh muda under forty Partai Golkar berolah raga pagi sambil sarapan di lingkungan Istana Bogor ditemani cuaca super cerah. Kebun Raya Bogor, Sabtu, 6 Januari 2024," dikutip dari Instagram Partai Golkar.

Sebelum bertemu Ketum Golkar, pada malam harinya Presiden Jokowi menggelar makan malam bersama Ketua Umum Gerindra yang juga Capres nomor urut dua Prabowo Subianto di Rumah Makan Seribu Rasa Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, (5/1).

Jokowi mengenakan kemeja putih lengan panjang digulung, duduk satu meja berhadapan dengan Prabowo yang mengenakan batik lengan panjang.

Dihadapkan mereka berdua tersaji air mineral botol beserta peralatan makan. Dalam foto tersebut Jokowi tampak sedang berbincang dan tertawa bersama Prabowo.

"Malam ini, Bapak Presiden rileks sejenak mencoba masakan nusantara di Rumah Makan Seribu Rasa Menteng. Saat makan malam, Presiden didampingi Menhan Bp. Prabowo Subianto," kata Ari.

Ari tidak menjawab pasti saat ditanya tujuan agenda makan malam tersebut. Yang pasti kata dia makan malam dilakukan kurang lebih satu jam.

"Baru saja selesai dari pukul 19.00-20.05 WIB," katanya.

Ari mengaku tidak tahu apakah saat makan malam Jokowi dan Prabowo membahas politik atau debat Pilpres yang akan digelar di Istora Senayan, Jakarta Minggu (7/1/2024). Ia hanya mengatakan bahwa makan malam di tempat tersebut karena ingin mencoba menu Nusantara.

"Saya tidak tahu apa yang beliau bicarakan sambil makan malam. Katanya masakan nusantara di rumah makan itu enak," pungkasnya.

HUT PDIP

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, bahwa peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDIP pada 10 Januari 2024, memiliki watak untuk ke bawah menyatu dengan rakyat.

Hal itu disampaikan Hasto saat ditanya wartawan soal Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) apakah bakal hadir atau tidak dalam HUT ke-51 PDIP.

Awalnya, Hasto menyampaikan, dalam pembukaan acara HUT ke-51 PDIP, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri akan berpidato sekaligus memberikan perintah hariannya.

Pidatonya akan dilakukan di Sekolah Partai PDIP, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Hal utama, kata Hasto, peringatan HUT PDIP kali ini akan lebih melibatkan masyarakat dengan banyak diwarnai gerakan turun ke bawah.

Sementara, Hasto mengaku telah menerima laporan jika Presiden Jokowi, bertepatan dengan HUT ke-51 PDIP, akan melaksanakan tugas negara ke Filipina.

"Jadi peringatan ultah PDI Perjuangan akan diawali dengan pidato politik ibu Ketua Umum sekaligus perintah harian.

Dan karena peringatan ini dilakukan di basis rakyat di tingkat RT/RW maka kegiatan akan melibatkan rakyat. Ini sebagai jati diri PDIP," kata Hasto saat konferensi pers persiapan peringatan HUT ke-51 PDIP di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (6/1/2024).

"Kami sudah mendapat informasi juga Bapak Presiden Jokowi akan melaksanakan tugas negara di luar negeri di Filipina. Tapi watak kegiatan kali ini memang ke bawah, menyatu dengan rakyat itu sendiri," sambung dia.

Politisi asal Yogyakarta ini menjelaskan, usai Megawati penyampaian pidato, kegiatan akan dilanjutkan sore harinya bersama masyarakat tingkat RT/RW seluruh Indonesia dengan jajaran DPD partai dan para calon anggota legislatif.

"Nanti ibu Megawati Soekarnoputri di dalam menyampaikan pidato politiknya di Sekolah Partai. Karena partai politik menjadi fungsi rekrutmen pendidikan politik, dan kaderisasi," terang Hasto.

"Dan pada sore harinya antar jam 4 dan 7 malam, seluruh struktural partai termasuk DPD Partai, kemudian calon anggota legislatif, calon kepala daerah, akan mengadakan kegiatan HUT PDIP bersama masyarakat di RT/RW. Di basis-basis rakyat," jelas dia.

Megawati: Lawan Kekerasan

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, menyerukan perlawanan terhadap kekerasan dan intimidasi yang menyasar kepada para pendukung Ganjar-Mahfud.

Menurut Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, seruan itu menjadi pesan khusus yang disampaikan Megawati dalam Rapat Konsolidasi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Jakarta, Rabu (3/1).

"Pesan Bu Mega, dalam waktu singkat, karena ada eskalasi dan terjadi beberapa kekerasan, maka kita harus siaga," kata Ganjar kepada awak media pada kunjungannya di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (4/1).

Dia mengungkapkan, kekerasan dan intimidasi terhadap pendukung Ganjar-Mahfud, termasuk sejumlah kepala daerah menjadi salah satu topik yang dibahas mendalam saat rapat konsolidasi TPN Ganjar-Mahfud.

Dia menjelaskan, Megawati menegaskan agar konsolidasi TPN Ganjar-Mahfud, partai pendukung dan relawan harus terus-menerus dilakukan agar semuanya siap.

Semua tindakan yang merugikan Ganjar-Mahfud dan para pendukungnya harus segera dilaporkan.

"Kalau ada kecurangan laporkan, ada kekerasan laporkan, ada tekanan laporkan, agar semua siap lahir batin," ujar Ganjar.

Dia menambahkan, dalam rapat konsolidasi, juga dibahas bagaimana memberikan dukungan kepada pendukung Ganjar-Mahfud di daerah, termasuk para kepala daerah.

Sementara, Makan malam empat mata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto diyakini akan memengaruhi psikologis pendukung lawan, baik dari kubu Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan.

Bagaimana tidak, selain menjadi Menteri Pertahanan dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo kerap bertemu dengan Jokowi dalam posisinya sebagai Calon Presiden 2024.

Apalagi, intensitas pertemuan Jokowi dan Prabowo lebih banyak dibandingkan dengan Anies dan Ganjar.

"Secara politik ini jadi psikologis yang menakutkan bagi pendukung Ganjar dan Anies. Mereka akan beranggapan Pak Jokowi berpihak pada Prabowo. Asumsi itu yang akan muncul di kalangan Anies dan Ganjar," kata pengamat komunikasi politik, Arifki Chaniago kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (6/1).

Pandangan Arifki, sah-sah saja bila pendukung paslon lain menarasikan makan malam pada Jumat (5/1) itu sebagai bentuk penguatan dukungan Jokowi ke Prabowo.

"Mereka anggap dukungan Jokowi makin kuat ke Prabowo karena sering ketemuan. Narasi itu yang berkembang di kalangan Anies dan Ganjar," tutup Arifki.(tribunnews/bh/sya)



 
Berita Terkait Pilpres
 
Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
 
Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae
 
Ahli dari Kubu Prabowo Sebut Pencalonan Gibran Sesuai Putusan 90, Hakim MK Bilang Begini
 
Bertemu Ketua MA, Mahfud MD Minta Pasangan Prabowo-Gibran Didiskualifikasi di MK
 
Tak Mau Buru-buru Soal Hasil Pemilu, Koalisi Amin Kompak Tunggu Pengumuman KPU
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu
Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur
Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket
Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]