Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Nusantara    
 
Duka Cita
Gus Sholah Berpulang, Gus Hans: Beliau Sosok Kiai Bersahaja
2020-02-04 00:50:17

Gus Hans saat bersama Gus Sholah.(Foto: Istimewa)
JAKARTA, Berita HUKUM- Indonesia kembali kehilangan Seorang Tokoh Besar. Berpulangnya KH Salahuddin Wahid menorehkan kesedihan yang mendalam bagi masyarakat Indonesia. Kiai besar sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) yang akrab disapa Gus Sholah ini, menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu, 02/02/2020 pukul 20.55 Wib di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta.

Gus Sholah yang juga adik kandung dari Presiden keempat RI Abdurahman Wahid (Gus Dur), dikenal dekat dengan semua kalangan masyarakat. Salah satunya ialah Pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulun Jombang, KH Zahrul Azhar Asad (Gus Hans). Melalui akun Facebook yang diunggah pada pukul 21:54 itu, Gus Hans mengenang kebersamaannya bersama almarhum Gus Sholah yang merupakan sosok kiai bersahaja.

Dalam tulisannya, Gus Hans bercerita ketika ia mengundang Gus Sholah dalam sebuah tasyakuran kecil di rumahnya. Ia mengaku bahwa undangan tersebut dilayangkan hanya melalui 'broadcast' kepada Gus Sholah. Waktu itu ia berfikir, meski Gus Sholah tidak hadir, minimal ia dapat doa dari beliau.

"Pikir saya, yang penting doanya dari apa yang saya maksudkan itu sudah Alhamdulillah. Tapi ternyata diluar dugaan, beliau hadir ke rumah bersama Bu nyai dalam acara tasyakuran kecil-kecilan tersebut," tulisnya.

Dalam kesempatan itu, masih mengutip status Facebook Gus Hans, beliau bercerita panjang lebar tentang pesantren yang beliau asuh, pesantren Tebuireng. Beliau menyampaikan tentang rencana regenerasi di Tebuireng tentang siapa dan kapan.

Selain itu, Gus Hans juga mengungkapkan kesan khusus kepada almarhum Gus Sholah yang memiliki pribadi enak diajak berdiskusi, karena tidak memposisikan diri lebih "tinggi" dari yang lain.

"Beliau adalah pribadi yang enak diajak berdiskusi karena tidak memposisikan diri "tinggi" dengan yang lain. Setiap kata memiliki makna karena apa yang beliau ucapkan itu adalah apa yang beliau lakukan. Cara memandang terhadap bangsa jauh dari hal-hal yang sifatnya pragmatis. Beliau bisa diterima di sayap kanan dan juga bisa bergaul di sayap kiri. Cara pandangnya terhadap jam'iyah Nahdlatul ulama tampak "nothing to loose," imbuhnya.

Diakhir tulisannya tersebut, Gus Hans mengutarakan kehilangan dan belasungkawanya, "Selamat jalan Kiai, rasanya belum selesai diri ini menimba ilmu kesahajaan yang panjenengan miliki, tapi Alloh sudah lebih dahulu. Innalilahi wa innailaihi rojiun," tutupnya.

Gus Sholah yang merupakan pengasuh dari Pondok Pesantren Tebuireng Jombang itu, wafat dalam usia 77 tahun. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di pemakaman keluarga Hasyim Asy'ari, Tebuireng, Jombang, bersebelahan dengan makam Gus Dur.(bh/na)


 
Berita Terkait Duka Cita
 
Haedar: Terima Kasih Kepada Semua Pihak yang Mencintai Buya Syafii Maarif dengan Segala Dukungan
 
Polres Pelabuhan Tanjung Priok Berduka, AKP Rumani Purba Meninggal Dunia
 
Salim Segaf Berduka atas Wafatnya Habib Saggaf Ketua Utama Perguruan Al-Khairaat
 
Jaksa Penuntut pada Kasus HRS Dipanggil Allah SWT Hari Ini
 
Duka Mendalam Ditlantas Polda Metro Atas Kepergian AKP Suharni
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
Apresiasi Menlu RI Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel
Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae
TNI-Polri Mulai Kerahkan Pasukan, OPM: Paniai Kini Jadi Zona Perang
RUU Perampasan Aset Sangat Penting sebagai Instrument Hukum 'Palu Godam' Pemberantasan Korupsi
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Dukung Hak Angket 'Kecurangan Pemilu', HNW: Itu Hak DPR yang Diberikan oleh Konstitusi
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]