JAKARTA, Berita HUKUM - Isu aktual menyangkut umat Islam di Tanah Air, menjadi perbincangan menarik saat Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menerima delegasi Forum Umat Islam. Dari masalah komunisme, sweeping yang dilakukan ormas Islam, hingga pencalonan Sutiyoso sebagai Kepala BIN, menjadi topik perbincangan.
Bertempat di Ruang Rapat Pimpinan DPR, Jumat (19/6), Fadli menerima FUI yang merupakan gabungan dari ormas-ormas Islam di Tanah Air. Dipimpin Sekjen FUI KH. M. Al Khathath, FUI menyampaikan keresahan umat Islam Indonesia akhir-akhir ini. FUI menyerukan pemerintah agar tak lagi mengeluarkan pernyataan yang tidak bersimpati pada Islam.
Kebijakan-kebijakan yang menyengsarakan rakyat Indonesia agar dicabut, dan mendesak presiden agar meninjau kembali pencalonan Sutiyoso sebagai Kepala BIN. Pada bagian lain, FUI juga menyerukan pemerintah agar menyusun rencana strategis untuk membangkitkan kembali ekonomi nasional dari kelesuan. Dan tak ketinggalan, FUI juga menghimbau kepada seluruh warga bangsa untuk melakukan taubat nasional untuk menciptakan suasana masyarakat yang bertakwa.
Fadli Zon sendiri menyatakan, soal pencalonan Sutiyoso, sebaiknya BIN memang tidak diisi oleh seorang ketua partai. Kritik ini disampaikan FUI agar BIN lepas dari kepentingan politik. Sebaiknya, BIN diisi oleh orang-orang profesional dari kalangan internal BIN sendiri. Jejak rekam Sutiyoso perlu dilihat kembali.
Sebagai Pimpinan DPR, Fadli menerima semua keluh kesah umat Islam yang diwakili oleh FUI dan akan menindaklanjuti beberapa kritik dan masukan FUI ini kepada pemerintah dan DPR sendiri. Pemerintah, juga dihimbau tidak mengeluarkan pernyataan yang melukai perasaan umat Islam. Misalnya, ormas Islam yang melakukan sweeping tempat-tempat hiburan malam di Bulan Ramadhan. Ormas Islam selalu mendapat stigma yang merugikan daripada tempat hiburannya sendiri yang jelas-jelas sudah melanggar hukum.(mh/dpr/bh/sya) |