JAKARTA, Berita HUKUM - Paska dicopotnya, Anas Effendi dari kursi Walikota Jakarta Selatan, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, langsung menyiapkan penggantinya dengan mengusulkannya kepada DPRD DKI. Nama calon yang sudah di tangan DPRD ini, tinggal menunggu persetujuan saja, untuk kemudian dilakukan pelantikan.
"Ada wakilnya sudah aman. Kalau dibilang kinerja kan mesti diganti dua-duanya, ini tidak. Ini cuma ganti, wakil naik," ujar Basuki T Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Jumat (15/2).
Mengenai alasan pemindahan Anas Efendi dari Walikota Jakarta Selatan ke Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD), Basuki mengaku tidak mengetahui jelas. Menurutnya hal tersebut diusulkan oleh Sekretaris Daerah DKI. "Tanya Pak Sekda yang lebih tahu. Mungkin penyegaran lebih bagus," katanya.
Lagipula, lanjut Basuki, jabatan Kepala (BPAD) memang sudah kosong karena ditinggal pensiun oleh Maman Achdiat. "Kosong karena memang Pak Maman pensiun, makanya harus cari orang untuk di sana. Terus Pak Sekda usul yang paling tepat di arsip dan perpustakaan itu Pak Anas yang Walikota Jakarta Selatan," tutur Basuki.
Saat ini jabatan Walikota Jakarta Selatan, dipegang oleh Pelaksana harian (Plh) yang juga Wakil Walikota Jakarta Selatan Syamsudin Noor. "Mungkin salah satu alasannya wakilnya lebih mirip Pak Jokowi kali. Coba lihat tampangnya Pak Anas dan Pak Syamsudin mana yang lebih mendekati potongan Pak Jokowi," guraunya.
Sementara itu, setelah tidak hadir dalam acara pelantikan kemarin, Anas Effendi akhirnya bertemu Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama. Anas tiba dikantor Basuki, Jumat (15/2) sekitar pukul 14.30 memakai baju sadariah putih bersama seorang staf perempuan.
Hanya sekitar 15 menit lamanya, Basuki berbincang dengan Anas. Dan akhirnya pergi untuk melaksanakan tugas di luar.
"Saya tidak panggil. Ya kita mengobrol saja terkait mengapa beliau diganti," tutur Basuki.
Menurut Basuki, memang Anas menanyakan terkait pencopotannya dari jabatan Walikota Jakarta Selatan. "Ya dia tanya salahnya apa, ya saya bilang tidak ada salah. Kalau kinerja jelek pasti semua sama wakil diganti kan, ini kan wakilnya kita naikan berarti bukan masalah kinerja soal rotasi aja," jelasnya, seperti yang dikutip dari beritajakarta.com, pada Jum'at (15/2).
Sementara saat keluar dari Kantor Wakil Gubernur, Anas tidak mau berkomentar banyak. "Silaturahmi saja, namanya sama atasan," tandasnya.
Sedangkan saat ditanya mengenai rencananya setelah menjabat menjadi Kepala BPAD, Anas menolak menjawab. "No Comment, no comment," ucapnya singkat sambil menuruni tangga.(brj/bhc/rby) |