TEHERAN (BeritaHUKUM.com) – Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan negara-negara Barat untuk tidak menyerang dan menerapkan sanksi terhadap Iran terkait program nuklirnya. Bangsa dan negara akan membalas segala bentuk tindakan Barat tersebut.
"Sebagai tanggapan atas ancaman embargo minyak dan perang, kami mempunyai ancaman sendiri yang akan kami terapkan pada saat yang tepat, bila perlu," kata Ayatollah dalam khotbah salat Jumat (3/2) yang berlangsung di Teheran, Iran.
Namun Ayatollah tidak merinci ancaman balasan yang telah disiapkannya itu. Namun, pemimpin tertinggi Iran menegaskan bahwa berbagai sanksi terhadap Iran tidak akan mempengaruhi tekad Iran untuk meneruskan program nuklirnya untuk kepentingan damai tersebut.
Pernyataan keras Ayatolah Ali Khamenei keluar sehari, setelah dalam satu pertemuan keamanan, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak menyatakan bahwa masyarakat internasional berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan sengketa program nuklir Iran. Jika sanksi-sanksi terhadap Iran tidak membuat negara itu menghentikan program nuklirnya, maka perlu dipertimbangkan tindakan.
Sementara para pejabat Amerika Serikat (AS), termasuk Menteri Pertahanan Leon Panetta, telah menyatakan kekhawatiran bahwa Israel mungkin sedang bersiap melancarkan serangan secara tiba-tiba. Hal itu dapat memicu perang yang berdampak global.
Lebih lanjut, Ayatollah Ali Khamenei memusatkan perhatian pada peringatan yang dikeluarkan Amerika Serikat yang sebelumnya mempertimbangkan segala opsi untuk memaksa Iran menghentikan program nuklir.
"Mereka mengancam bahwa semua opsi dipertimbangkan. Ancaman perang merugikan bagi Amerika Serikat dan melancarkan perang akan merugikan 10 kali bagi negara itu," tegas Ayatolllah Khamenei.
Pemimpin spiritual tertinggi Iran ini, juga secara khusus menyebut Israel dalam khotbah Jumat. "Rezim Zionis adalah tumor berkanker yang harus dicabut, dan Insya Allah itu akan terjadi," kata Ayatollah.(bbc/sya)
|