Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Internasional    
 
Inggris
Ancaman Terorisme, Inggris 'Genting'
Saturday 30 Aug 2014 13:34:24

Sekitar 500 warga Inggris bertempur untuk kelompok militan di Suriah. Ancaman terorisme di Inggris genting, antisipasi warga yang kembali dari Irak, Suriah.(Foto: Istimewa)
INGGRIS, Berita HUKUM - Inggris menaikkan tingkat siaga terhadap terorisme menjadi "genting," dan PM David Cameron memperingatkan ancaman dari kembalinya warga Inggris yang bertempur di Suriah dan Irak. Cameron tidak memaparkan secara terinci, apa artinya tingkat siaga itu, namun menekankan bahwa "warga agar tetap melanjutkan keseharian sebagaimana biasa."

Namun katanya, warga "mungkin akan melihat sejumlah perubahan, terkait pengamanan kehadiran polisi bersenjata."

Dalam jumpa pers di Downing Street, Cameron mengatakan bahwa Inggris mesti memadukan "langkah keamanan yang tegas" dengan "langkah politik yang cerdas."

Menurutnya, perjuangan melawan ekstrimisme bisa berlangsung "bertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun."

"Sangat mungkin

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Theresa May, mengumumkan, tingkat kesiagaan yang asalnya "kuat," (substantial) kini ditingkatkan menjadi "genting," (severe.)"

Ini menyiratkan, serangan teror "sangat mungkin" terjadi kendati, ditambahkannya, tidak ada masukan intelejen tentang kemungkinan akan ada serangan sewaktu-waktu.

Diungkapkannya, peningkatan tingkat siaga itu terkait kejadian-kejadian di Irak dan Suriah.

"Genting" ("severe") merupakan tingkat waspada keamanan kedua tertinggi setelah "kritis" ("critical.") Ada lima tingkat siaga di Inggris. Lainnya, di bawah "severe," ada berat ("substantial,)" "sedang" ("moderate,") dan rendah ("low").

Terakhir kali tingkat waspada Inggris diubah adalah pada Juli 2011, yakni ketika diturunkan dari "genting" menjadi "kuat."

Pengumuman ini terjadi seiring meningkatnya kekhawatiran tentang ratusan warga negara Inggris yang diyakini dinas rahasia, berangkat ke Irak dan Suriah untuk bertempur bersama kaum militan.

"Nyata dan serius"

Salah satu warga Inggris yang bergabung dengan kelompok jihad di Suriah, diyakini merupakan algojo yang memenggal kepala wartawan AS James Foley yang ditayangkan melalui internet oleh Daulah Islamiyah alias ISIS.

Dalam pernyataannya, Theresa May mengatakan, "dinaikkannya tingkat kesiagaaan ini terkait perkembangan di Suriah dan Irak, di mana kelompok-kelompok teroris menyiapkan serangan terhadap Barat."

"Sebagian rencana seranagn ini kemungkinan melibatkan orang-orang asing yang datang ke sana dari Inggris dan negara Eropa lain untuk ambil bagian dalam konflik di sana."

Ia mengatakan, Inggris berhadapan dengan ancaman terorisme internasional yang "nyata dan serius," dan meyerukan masyarakat untuk selalu waspada.(BBC/bhc/sya)


 
Berita Terkait Inggris
 
Rishi Sunak: Siapa Dia dan Mengapa Dia Mau Menjadi Perdana Menteri Inggris Sekarang?
 
Skandal Pesta dan Pelecehan Seksual di Balik Mundurnya PM Inggris Boris Johnson
 
Brexit: Inggris Akhirnya Resmi Meninggalkan Uni Eropa
 
Pemilu Inggris: Bagaimana Boris Johnson Meraih Kemenangan Terbesar dalam 3 Dekade
 
Boris Johnson Menjadi PM Inggris dengan Dukungan Suara Kurang dari 0,34% Pemilih
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Apresiasi Menlu RI Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel
Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae
TNI-Polri Mulai Kerahkan Pasukan, OPM: Paniai Kini Jadi Zona Perang
RUU Perampasan Aset Sangat Penting sebagai Instrument Hukum 'Palu Godam' Pemberantasan Korupsi
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Di Depan Jokowi, Khatib Masjid Istiqlal Ceramah soal Perubahan
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Dukung Hak Angket 'Kecurangan Pemilu', HNW: Itu Hak DPR yang Diberikan oleh Konstitusi
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]