Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Internasional    
 
Libya
Pemberontak Libya Klaim Putra Khadafi Tewas
Saturday 06 Aug 2011 02:57:26

Istimewa
BENGHAZI - Seorang putra pemimpin Libya Muamar Khadafi, yang dikenali dengan nama Khamis, dilaporkan tewas dalam serangan udara NATO di kota barat Zlitan, yang juga menyebabkan kematian sekitar 30 orang lainnya. Demikian dikata juru bicara pemberontak, Jumat (5/8).

Khamis adalah komandan Brigade ke-32 Libya, salah satu kekuatan Khadafi paling diandalkan, yang telah dikerahkan di Zlitan, daerah perkotaan terbesar antara Misrata dan ibu kota Tripoli.

Pemerintah Libya dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sejauh ini belum mengkonfirmasi kematian itu, yang saat ini beredar luas di Tripoli.

Berita-berita dari Benghazi, Libya, sebelumnya mengatakan, putra Muamar Khadafi berusaha memecah belah faksi-faksi pemberontak Libya dan mengemukakan kepada satu surat kabar bahwa ia sedang berusaha menjalin aliansi dengan kolompok Islam menghadapi sekutu-sekutu liberal mereka.

Pernyataan Saif al-Islam Khadafi itu dibuat dalam wawancara dengan surat kabar The New York Times, Kamis kemarin.

Pernyataan itu dipakai sebagai tanda bahwa kelompok pemimpin Libya itu berharap memanfaatkan perpecahan di kalangan pemberontak setelah pembunuhan komandan militer mereka pekan lalu.

Surat kabar itu mengutip pernyataan pemimpin pemberontak dari kelompok Islam yang mengonfirmasikan kontak dengan putra Khadafi itu. Akan tetapi ia berjanji akan terus mendukung oposisi dan membantah ada perpecahan dengan sayap liberal pemberontakan yang sudah berlangsung enam bulan.
Pemberontak meraih kemenangan, Kamis kemarin, dengan menguasai dan membawa sebuah kapal yang berisikan kargo bahan bakar minyak milik pemerintah ke pelabuhan yang dikuasai mereka.(mtc/sya)


 
Berita Terkait Libya
 
Libya Hadapi Fase Kritis Setelah Berakhirnya Perang Saudara
 
Aliansi Milisi Ambil Alih Bandara Tripol
 
Bentrok di Benghazi, Libia, 38 Tewas
 
Konflik Serius Terjadi di Parlemen Libia
 
PM Libia Turun Karena Serangan Milisi
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu
Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur
Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket
Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]