Kasus E-KTP |
|
|
|
Agus Rahardjo Ungkap Saat Jokowi Marah, Minta KPK Setop Kasus E-KTP | 2023-12-01 13:20:34 |
 |
JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019 Agus Rahardjo mengaku pernah dipanggil dan diminta Presiden Joko Widodo untuk menghentikan kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto (Setnov).
Adapun Setnov saat itu menjabat sebagai Ketua DPR RI dan Ketua Umum Partai Golkar, salah satu parpol pendukung Joko ...Berita Selengkapnya |
KPK Tahan 2 Tersangka Korupsi Pengadaan e-KTP, Diduga Merugikan Rp2,3 Triliun | 2022-02-04 09:48:55 |
 |
JAKARTA, Berita HUKUM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan mantan Direktur Utama Perum Percetakan Negara, Isnu Edhy Wijaya, setelah mengumumkannya sebagai tersangka korupsi e-KTP pada Agustus 2019.
Isnu ditahan selama 20 hari terhitung mulai Kamis (3/2) hingga 22 Februari 2022 di Rumah Tahanan Negara (Rutan) KPK pada Pomdam Jaya Gu ...Berita Selengkapnya |
Ganjar Dilaporkan ke KPK, PDIP Anggap Sebagai Dinamika Pilpres 2024 | 2022-01-07 20:54:52 |
 |
JAKARTA, Berita HUKUM - Laporan dugaan keterlibatan Ganjar Pranowo terkait kasus megakorupsi KTP-el ke KPK dianggap sarat kepentingan politik.
"Kami mensinyalir tidak terlepas dari berbagai dinamika politik dalam rangka Pilpres 2024 yang akan datang," kata Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto di Gedung Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, ...Berita Selengkapnya |
KPK Tetapkan 4 Orang Tersangka Baru dalam Perkara E-KTP | 2019-08-14 12:33:31 |
 |
JAKARTA, Berita HUKUM - Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan 4 (empat) orang tersangka baru dalam pengembangan perkara korupsi dalam Pengadaan paket penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional (KTP Elektronik) tahun 2011 s/d 2013 di Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Dalam perkembangan proses pen ...Berita Selengkapnya |
Pemberian KTP-el Kepada WNA Harus Ditinjau Ulang | 2019-03-05 03:31:21 |
 |
JAKARTA, Berita HUKUM - Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam) Fadli Zon menilai pemberian KTP-Elektronik (KTP-el) bagi Warga Negara Asing (WNA) perlu ditinjau ulang, terlebih lagi jika itu dikatakan sudah sesuai dengan undang-undang atau peraturan yang berlaku. Menurutnya, KTP-el filosofinya merupakan identitas untu ...Berita Selengkapnya |
Tenaga Kerja Asing (TKA) di Cianjur Punya e-KTP, Fadli: Skandal Besar! | 2019-02-27 05:59:16 |
 |
JAKARTA, Berita HUKUM - Tenaga kerja asing (TKA) asal China di Cianjur memiliki KTP elektronik atau e-KTP. Wakil Ketua DPR Fadli Zonmenilai hal itu sebagai skandal besar.
"Saya kira ini pasti sudah skandal besar itu, harus kita selidiki," ujar Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/2).
Fadli menegaskan hanya warga negara Indonesi ...Berita Selengkapnya |
KPK Harus Bongkar Dugaan Skandal KTP-el Jilid 2 | 2018-05-31 00:25:59 |
 |
JAKARTA, Berita HUKUM - Jajang Nurjaman, Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA) terkait adanya viral kasus tercecernya KTP elektronik beberapa waktu lalu di jalan di daerah Bogor, menjadi momentum untuk mendorong KPK dapat menelisik dugaan kasus Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) jilid 2 pada 5 tender proyek yang dilakukan K ...Berita Selengkapnya |
JPU Tanya Setya Novanto Soal Aliran Dana E-KTP ke Puan dan Pramono | 2018-05-22 17:46:29 |
 |
JAKARTA, Berita HUKUM - Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada KPK mendalami aliran dana dari dugaan hasil korupsi proyek pengadaan KTP-el, kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Upaya itu dilakukan dengan cara menanyakan kepada terpidana kasus korupsi proyek pengadaan K ...Berita Selengkapnya |
Kenapa Nama Politisi PDIP Tidak Ada Dalam Vonis Novanto? | 2018-04-25 10:08:15 |
 |
JAKARTA, Berita HUKUM - Tidak adanya nama politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di dalam amar putusan Setya Novanto dipertanyakan.
Padahal di dalam dakwaan, sejumlah nama kader banteng gemuk disebut menerima duit hasil korupsi proyek pengadaan KTP elektronik.
Pertanyaan itu disampaikan tokoh nasional Rachmawati Soekarnoputri. ...Berita Selengkapnya |
Setya Novanto: Puan Maharani dan Pramono Anung 'Terima US$500.000', PDIP Membantah | 2018-03-26 07:27:04 |
 |
JAKARTA, Berita HUKUM - Dalam lanjutan sidang perkara korupsi KTP elektronik, hari Kamis (22/3) lalu, terdakwa bekas Ketua DPR, Setya Novanto, mengatakan ia mendengar 'ada uang yang diserahkan kepada Puan Maharani dan Pramono Anung, masing-masing US$500.000' atau sekitar Rp6,8 miliar.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaa ...Berita Selengkapnya |
|
|