Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Legislatif    
 
Komisi III DPR
Polri Terlalu Reaktif Amankan Demonstran Tolak Jokowi di Tuban
2018-03-14 19:44:56

Demo Tolak Jokowi di Tuban Ricuh, Mahasiswa Luka-luka.(Foto: twitter)
JAKARTA, Berita HUKUM - Sikap reaktif yang ditunjukkan Polri terutama personil Polres Kabupaten Tuban, Jawa Timur, sangat disesalkan dan dipertanyakan. Pasalnya, aparat Polres setempat menyerang dengan memukul sekaligus menangkap para demonstran yang ingin beraksi di depan Kantor Bupati Tuban pada, Kamis (8/3) lalu. Padahal, para aktivis demonstran itu sudah mengantongi izin.

Hal ini disampaikan anggota Komisi III DPR RI Wihadi Wiyanto di hadapan Kapolri Tito Karnavian saat mengikuti rapat kerja di Ruang Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3).

Aksi demo itu dilakukan jelang kedatangan Presiden Joko Widodo ke Tuban awal Maret lalu untuk menyaksikan panen jagung. Saat aksi digelar, Presiden Jokowi belum tiba di Tuban. Aksi sudah dilakukan tanpa pengawalan Polri.

"Saat tiba di depan Kantor Bupati, belum dilakukan orasi, pihak Kepolisian sudah melakukan pemukulan dan penangkapan. Ini preseden buruk. Aksi ini sebetulnya tidak menimbulkan kerawanan, karena hanya dilakukan beberapa orang dan sangat kondusif. Alasan apa polisi meringkus mereka. Ini menunjukkan tidak ada koordinasi dan pengawalan. Apakah setiap presiden hadir tidak boleh ada suara yang bertentangan dengan pemerintah. Mereka hanya menyuarakan apa yang ada di masyarakat," ucap Wihadi.

Anggota F-Gerindra ini mempertanyakan, mengapa sudah menyampaikan izin masih dipukuli dan ditangkap. Para aktivis itu sudah berjalan sepanjang 2 km menuju Kantor Bupati Tuban. Ini bukti tak ada koordinasi di internal Polres setempat. Sikap reaktif Polri ini dinilai juga tak profesional.

"Saya kira ini kontaproduktif. Sebagai penjaga keamanan, mestinya Polisi tidak bertindak reaktif seperti itu. Kapolres harus bertanggung jawab. Ini bisa membungkam penyampaian pendapat di seluruh Indonesia, karena Kepolisian terlalu reaktif terhadap aksi penentang pemerintah," keluh Wihadi.(mh/sc/DPR/bh/sya)


 
Berita Terkait Komisi III DPR
 
Nasir Djamil Harap BNPT dan BNN Lakukan Transformasi dan Kolaborasi
 
Legislator Usulkan Masalah Proses Eksekusi Perdata Ditarik ke Pusat
 
Legislator Sebut UU Hukum Acara Perdata Mendesak Direvisi
 
Keanggotaan Komisi III DPR RI Ditetapkan
 
Polri Terlalu Reaktif Amankan Demonstran Tolak Jokowi di Tuban
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
Apresiasi Menlu RI Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel
Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae
TNI-Polri Mulai Kerahkan Pasukan, OPM: Paniai Kini Jadi Zona Perang
RUU Perampasan Aset Sangat Penting sebagai Instrument Hukum 'Palu Godam' Pemberantasan Korupsi
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Dukung Hak Angket 'Kecurangan Pemilu', HNW: Itu Hak DPR yang Diberikan oleh Konstitusi
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]