Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Eksekutif    
 
Jokowi
Pengamat: Jokowi Merasa Bukan Lagi PDIP
2024-01-08 23:30:09

JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai bukan lagi bagian dari PDI Perjuangan. Hal itu terlihat dari sikap Kepala Negara memilih kunjungan kerja ke luar negeri dan berpotensi tidak menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) PDI Perjuangan pada 10 Januari mendatang.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai sikap tersebut memperlihatkan Jokowi merasa dirinya bukan lagi bagian dari keluarga besar PDI Perjuangan meski secara formal belum ada pencabutan status keanggotaannya. Menurut dia, sikap Jokowi justru seperti deklarasi bahwa dirinya yang menarik diri dari PDI Perjuangan.

"Pak Jokowi, seperti pernah ditempuh oleh anaknya Gibran (Gibran Rakabuming Raka), menunggu PDIP-lah yang secara formal mengeluarkannya. Sebenarnya, ini strategi cari simpati yang sudah terbaca tetapi, nampaknya, tetap dilakoni oleh pak Jokowi," ungkap Ray kepada Media Indonesia, Minggu (7/1).

Dia menilai sikap tersebut juga berkaitan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Jika Jokowi dekat dengan PDI Perjuangan, hal itu dinilai berdampak pada elektabilitas Pasangan Calon (Paslon) Pilpres 2024 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud).

"Mempertimbangkan kedekatan pak Jokowi dengan PDIP akan dapat menimbulkan efek elektoral bagi pasangan Ganjar-Mahfud," ungkapnya.

Ray menilai pemilih yang masih ragu-ragu bisa ke Ganjar-Mahfud bila Jokowi menghadiri ultah PDI Perjuangan. Sebab, masyarakat melihat Jokowi tetap bagian dari partai berlogo banteng moncong putih itu.

Ray mengemukakan saat ini para paslon saling berebut posisi siapa yang paling mumpuni melanjutkan berbagai kebijakan Jokowi. Hal itu hanya berlaku bagi Paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) dan Ganjar-Mahfud.

"Kecenderungannya, keyakinan masyarakat bahwa Ganjar-Mahfud bisa melanjutkan program Pak Jokowi juga mulai menguat. Dan akan tambah kuat bila pak Jokowi datang ke acara ultah PDIP," tuturnya.

Hal itu tentunya bakal berdampak buruk terhadap Prabowo-Gibran. Elektabilitas paslon nomor urut 02 itu dinilai bakal stagnan.

"Dengan begitu akan menyulitkan mencapai target satu putaran. Padahal, ini target penting bukan saja bagi Prabowo-Gibran tapi juga bagi Pak Jokowi sendiri," ujar dia.(MI/Yakub/metrotvnews/bh/sya)


 
Berita Terkait Jokowi
 
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara
Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau
Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara
Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap
Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah
Untitled Document

  Berita Utama >
   
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara
Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut
Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]