Pakistan Mahasiswa Pakistan Disiksa Hingga Tewas karena 'Menista' Agama 2017-04-15 15:51:19
Setelah pembunuhan brutal, kampus ditutup sementara oleh aparat keamanan Pakistan.(Foto: Istimewa)
PAKISTAN, Berita HUKUM - Dituduh menghujat Islam, seorang mahasiswa di Pakistan dibunuh secara brutal oleh sekelompok mahasiswa di dalam kampus, kata polisi.
Sejumlah mahasiswa ditangkap setelah serangan yang terjadi di dalam kampus di Kota Mardan, dan kampus ditutup untuk sementara.
Laporan-laporan menunjukkan bahwa dua orang pemuda dituduh telah mengunggah informasi di laman Facebook yang isinya dianggap menghina.
Selain mengakibatkan satu orang tewas, serangan itu mengakibatkan seorang lainnya mengalami cedera.
Isu penghujatan agama merupakan persoalan yang sangat sensitif di Pakistan.
Mahasiswa yang dibunuh itu bernama Mashal Khan, yang tengah studi jurnalisme. Beberapa laporan mengatakan dia ditembak, sementara lainnya mengatakan dia dipukuli dengan papan kayu hingga tewas.
"Dia disiksa dengan brutal setelah ditembak dari jarak dekat ... dia dipukuli dengan tongkat, batu bata dan tangan," kata perwira polisi setempat, Niaz Saeed kepada Kantor berita AFP.
Menurutnya, ratusan orang diduga terlibat dalam pembunuhan tersebut. Rekaman video grafis dari pembunuhan brutal itu telah menyebar di media sosial.
Polisi belum menyelidiki dua orang yang dituduh menyebarkan informasi yang dituduh menista agama. Massa yang marah tampaknya telah bertindak atas isu belaka, demikian laporan Surat kabar Dawn.
Seorang pejabat di Universitas Abdul Wali Khan, yang tidak disebut namanya, mengatakan Khan tidak disukai oleh sekelompok mahasiswa karena pandangannya dianggap liberal dan sekuler.
Para pegiat HAM mengkritik Undang-undang penistaan agama, yang memungkinkan pelakunya dihukum mati dalam beberapa kasus, acapkali disalahgunakan untuk menindas kelompok minoritas.
Dan ada sejumlah kasus, orang-orang yang dituduh menista agama dihakimi dan kemudian dibunuh oleh massa yang marah.
Sementara, Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif pada bulan lalu menyuarakan dukungannya terhadap tindakan tegas terhadap orang-orang yang mengunggah konten di media sosial yang isinya menghujat.
Di sebuah pernyataan di akun Twitter resmi milik partainya, dia menggambarkan penghujatan agama sebagai "tindakan melanggar yang tak terampuni".
Setidaknya 65 orang telah dibunuh di Pakistan karena dituduh menista agama sejak tahun 1990, kata laporan lembaga penelitian baru-baru ini.(BBC/bh/sya)