Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Eksekutif    
 
Kasus Tanah
Kasus Mesuji, Istana Klaim Polri dan TNI Tidak Terlibat
Friday 16 Dec 2011 16:36:52

Aksi pamswakarsa yang dibekingi aparat kepolisian dalam peristiwa pembantaian petani Mesuji, Lampung (Foto: Dok. Kompolnas)
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Meski belum memperoleh hasil investigasi secara menyeluruh, pemerintah sudah berani mengklaim bahwa aparat Polri dan TNI tidak terlibat dalam kasus pembantaian petani Mesuji di Lampung dan Sumatera Selatan. Sikap ini disampaikan juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Jakarta, Jumat (16/12).

Menurut dia, tim investigasi bentukan Polri yang baru bekerja satu hari itu, pihak Istana Negara langsung mendapatkan hasil laporan sementara yang menyatakan tidak adanya keterlibatan aparat negara dalam pembantaian tersebut. Sedangkan terhadap bukti pelanggaran pidana dan hak asasi manusia (HAM), pihak Istana belum menerima laporan tersebut.

"Dan ternyata telah ditemukan bukti tidak adanya keterlibatan aparat atau kepolisian di sana. Coba silakan langsung ditanyakan kepada kepolisian, saya kira lebih tepat ditanyakan ke sana, karena mereka yang tahu persoalannya,” kata Julian.

Mengenai perintah Presiden SBY terhadap Menko Polhukam Djoko Suyanto untuk mencari bukti hukum pembantaian warga di Mesuji, dalam melakukan penyelidikan tersebut, tidak ada batas waktunya. Selain penyelidikan, tim itu juga akan melakukan komunikasi tripatrit atau dua pihak terkait dan pihak penengah.

"Di samping itu ada usulan juga dari Menko Polhukam, agar pihak-pihak yang terlibat secara langsung atau tidak, mulai dari perusahaan, aparatur pemerintah dan petani serta satuan pengamannya. Hal ini diharapkan dapat mencari solusi yang konstruktif, agar masalah ini bisa selesai dan tidak berkelanjutan," tandas Julian.

Tim investigasi ini, lanjut dia, tugas utamanya mencari kebenaran, realitas atau fakta serta mencari dugaan keterlibatan oknum aparat pemerintah dan pihak keamanan perusahaan serta warga setempat. “Tim sudah diminta bersikap serius dan tegas, Jika ada dari aparat sekalipun tentu akan ditindak secara hukum, tentunya kalau memang terbukti melanggar hukum,” imbuhnya.(inc/wmr)


 
Berita Terkait Kasus Tanah
 
Kompleksitas Hukum Kepemilikan Tanah di Kecamatan Medan Satria
 
Kata Pakar Hukum Agraria, Non Eksekutabel Sebelum Ingkrah
 
PT Damai Putra Group Tolak Eksekusi PN Bekasi, Langkah Tegas Melawan Ketidakadilan
 
Kuasa Hukum: Iwan Chandra Pemilik Resmi Surat Tanah 771 Persil 109 di Roa Malaka Tambora !
 
Titik Terang Temuan Satgas Anti Mafia Tanah Mabes Polri di Jalan Pasar Pagi No 126 Roa Malaka Tambora
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan
Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi
10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi
Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan
Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang
Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]