Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Internasional    
 
Pakistan
Bentrok di Pakistan karena Charlie Hebdo
Friday 16 Jan 2015 22:59:04

Pengunjuk rasa membakar bendera Prancis pada demonstrasi anti-Charlie Hebdo di Pakistan.(Foto: twitter)
PAKISTAN, Berita HUKUM - Polisi di Pakistan bentrok dengan para pengunjuk rasa yang marah terhadap majalah Prancis Charlie Hebdo sehubungan diterbitkannya kartun Nabi Muhammad oleh majalah itu.
Setelah sembahyang Jumat, pasukan keamanan menggunakan meriam air dan peluru untuk menahan pergerakan kerumunan mahasiswa yang berkumpul di konsulat Prancis di kota Karachi, Pakistan selatan.

Wartawan BBC di Islamabad melaporkan bahwa jumlah pengunjuk rasa yang hadir, menurut ukuran Pakistan, tidaklah besar.

Pengunjuk rasa yang berasal dari kelompok mahasiwa dari partai keagamaan Jamaat-e-islami itu menyatakan menentang atas dimuatnya gambar kartun Nabi Muhammad di majalah satire tersebut.

Unjuk rasa dilakukan satu hari setelah Perdana Menteri Nawaz Sharif memimpin parlemen untuk mengecam kartun yang dipandang warga Islam sebagai suatu penghinaan.

Ribuan pendukung Jamaat-ud-Dawa, yang memiliki kaitan dengan kelompok militan yang dilarang Lashkar-e-Taiba dijadwalkan akan juga melakukan unjuk rasa, kata kantor berita AFP.

Taliban Pakistan sudah mengeluarkan pernyataan yang mendukung dua bersaudara yang melakukan penyerangan di Paris yang menewaskan 17 orang.

Sementara itu para pengacara di provinsi Khyber Pakhtunkhwa di sebelah barat laut negara itu dan di Punjab tengah menegaskan akan memboikot sidang-sidang pengadilan untuk menunjukkan ketidaksukaan terhadap kartun tersebut.(BBC/bhc/sya)


 
Berita Terkait Pakistan
 
Mantan Perdana Menteri Imran Khan Diringkus KPK Pakistan
 
Imran Khan, Mantan PM Pakistan, Ditembak Saat Protes Pemerintah - Siapa Terduga Pelaku?
 
Mahasiswa Pakistan Disiksa Hingga Tewas karena 'Menista' Agama
 
Serangan Bunuh Diri di Sekolah Polisi Pakistan, Puluhan Tewas
 
Bioskop-Bioskop Pakistan Boikot Film India Akibat Ketegangan di Kashmir
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan
Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi
10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi
Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan
Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang
Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]