SAMARINDA, Berita HUKUM - Maraknya peredaran dan penyalahgunaan barang haram narkoba di tengah masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) sangat mengkhawatirkan sehingga Badan Narkotika Nasional (BNN) sebut Kalimantan Timur sebagai peringkat ke 3 dalam penyalahgunaan Narkotika di Indonesia, saat ini sudah sangat memprihatinkan.
Hal ini terbukti baik Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim maupun Reskoba Polres Samarinda tak hentinya setiap hari meringkus baik bandar atau pengedar dan pengguna narkoba jenis sabu baik di Samarinda sebagai ibukota Provinsi Kaltim maupun Kabupaten/Kota lainnya.
Bisnis barang haram Narkoba jenis sabu sudah masuk pada semua kalangan tidak mengenal usia maupun pekerjaan juga pada anak-anak usia sekolah sebagai target pemasaran untuk menghancurkan masa depan mereka.
Menyikapi maraknya peredaran narkoba, Syafruddin Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim dari Partai PKB yang merasa sangat prihatin dan mengharapkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan memerangi penyalahgunaan narkoba.
"Banyak warga yang terjebak oleh pergaulan yang salah yang mengakibatkan menjadi pecandu narkoba. Untuk itu perlu adanya partisipasi masyarakat dalam memerangi narkoba walau masyarakat tidak masuk pada wilayah penindakan, karena fungsi penindakan adalah kewenangan aparat penegak hukum," ujar Syafruddin.
Syafruddin juga mengharapkan agar apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah upaya-upaya pencegahan dalam bentuk memerangi barang haram tersebut, seperti sosialisasi, dan penyuluhan-penyuluhan yang bekerja sama dengan aparatur negara yang menangani masalah ini, seperti Polri dan BNN.
Menurutnya berbagai kasus pengungkapan penyelundupan narkoba yang berakhir di penjara, ternyata belum bisa menimbulkan efek jera bagi para pelakunya. Buktinya kasus-kasus narkoba saat ini semakin marak, terang Syafruddin.
"Seluruh generasi penerus bangsa ini harus kita jauhkan dari narkoba dengan lakukan karya untuk Indonesia secara nyata. Sebab jika generasi penerus Indonesia hancur oleh narkoba, maka kesinambungan pembangunan akan terhenti. Oleh karena itu, semua elemen bangsa harus memerangi barang haram hingga ke akar-akarnya," tegas Syafruddin.(bh/gaj)
|