Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Nusantara    
 
Pemuda Muhammadiyah
Haedar: Muhammadiyah Organisasi Tengahan yang Kokoh pada Prinsip
2017-12-16 17:23:32

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah KH Dr. Haedar Nashir (kanan), dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak.(Foto: Istimewa)
YOGYAKARTA, Berita HUKUM - Muhammadiyah adalah organisasi dakwah yang mempunyai banyak bidang. Bidang di Muhammadiyah dibagi menjadi beberapa organisasi otonom (ortom). Sehingga, menggerakkan ortom menjadi sebuah hal penting sebagai bentuk dakwah dan menjaga eksistensi persyarikatan.

Hal tersebut seperti yang disampaikan Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Haedar mengatakan, seluruh lapisan persyarikatan termasuk ortom, harus mampu tampil dinamis, penuh militansi dan bergerak ke depan untuk syiar dakwah.

"Oleh karena itu, kita harus terus menerus memupuk hal-hal baik untuk kemajuan Muhammadiyah," ujarnya saat menyampaikan tausyiah pada Tabligh Akbar Pemuda Muhammadiyah Bersama Palestina di Masjid KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (16/12).

Menurut Haedar, eksistensi dan peran Muhammadiyah dan 'Aisyiyah yang saat ini sudah sampai ke pelosok 3T menjadi sebuah bukti bahwa Muhammadiyah dengan seluruh kekuatan tidak pernah padam dalam menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamin untuk kemajuan bangsa dan persyarikatan.

"Makanya, dimana pun melakukan kegiatan, Muhammadiyah kita ini bukan sekedar aktivitas teknis semata, tapi ada ruh pergerakan yang melekat dengan jati diri dan karakter Muhammadiyah," tambahnya.

Haedar melanjutkan, dalam berorganisasi di Muhammadiyah ini harus selalu mengingat bahwa kita semuanya memahami dan menghayati karakter pergerakan Muhammadiyah sebagai bagian yang tak terpisahkan.

Seluruh lapisan persyarikatan juga harus memahami ciri utama karakter pergerakan menurut Muhammadiyah sebagai harakat islamiyyah.

"Kita harus tahu jati diri Muhammadiyah, yakni sebagai pergerakan dakwah, berkarakter tajdid atau pembaharuan, merujuk pada Al Qur'an As-sunah dan mengembangkan ijtihad atau pemikiran yang berkemajuan, organisasi tengahan yang tetap kokoh pada prinsip dan bukan merupakan bagian dari politik praktis," jelas Haedar.

Haedar menekankan, Muhammadiyah ini adalah gerakan dakwah. Oleh karena itu, tujuan utamanya adalah menyeru orang untuk berbuat kebaikan dan mencegah dari yang mungkar atau buruk.

"Teruslah menyerukan dakwah dengan baik, berlomba-lomba dalam kebaikan dan hindari aksi dakwah yang penuh dengan konfrontasi," tutup Haedar.(nisa/muhammadiyah/bh/sya)


 
Berita Terkait Pemuda Muhammadiyah
 
Jusuf Kalla Sebut Pikiran Moderat Haedar Nashir Diperlukan Indonesia
 
Tiga Hal yang Perlu Dipegang Penggerak Persyarikatan Setelah Muhammadiyah Berumur 111 Tahun
 
106 Tahun Muhammadiyah Berdiri Tegak Tidak Berpolitik Praktis, Berpegang pada Khittah
 
Siber Polri Tetapkan A.P Hasanuddin sebagai Tersangka Ujaran Kebencian terhadap Muhammadiyah
 
Bukan Hanya Sang Pencerah, Kiai Dahlan juga Pembelok Arah Sejarah
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
Apresiasi Menlu RI Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel
Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae
TNI-Polri Mulai Kerahkan Pasukan, OPM: Paniai Kini Jadi Zona Perang
RUU Perampasan Aset Sangat Penting sebagai Instrument Hukum 'Palu Godam' Pemberantasan Korupsi
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Dukung Hak Angket 'Kecurangan Pemilu', HNW: Itu Hak DPR yang Diberikan oleh Konstitusi
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]