JAKARTA, Berita HUKUM - Sekelompok orang yang menamakan Gerakan Mahasiswa - Pemuda Untuk Keadilan menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (6/5).
Dalam aksinya itu mereka mendesak agar pimpinan KPK dapat mengevaluasi kinerja pegawainya yaitu Novel Baswedan yang sehari-hari bertugas sebagai penyidik di KPK.
"Novel salah satu oknum yang mempunyai kepentingan politik disitu. Karena sudah ada indikasi dari kubu 02 jika mereka menang, Novel akan dijadikan Jaksa Agung," ujar Korlap aksi, Mahmud Taher.
Oleh karena itu, pihaknya mendesak agar penyidik senior itu diberhentikan dari lembaga anti rasuah tersebut. "Kami akan terus meminta ke pimpinan KPK Agus Raharjo agar segera memecat Novel Baswedan," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, pihak internal KPK juga tidak boleh melibatkan unsur politik dalam menjalankan tugas dan fungsinya sehari-hari.
"Mendesak pimpinan KPK untuk membersihkan institusi KPK dari unsur permainan politik dengan cara memecat seluruh penyidik yang terlibat permainan politik," pungkasnya.
Sementara, Novel yang telah kembali beraktivitas menjadi penyidik senior di KPK. Kasatgas perkara e-KTP itu sebelumnya tak aktif bekerja, karena harus menjalani perawatan medis hingga ke RS di Singapura karena kedua matanya akibat teror air keras oleh orang tidak dikenal.
Diketahui, Novel mengalami teror air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017. Namun, sampai kini, Kepolisian belum juga berhasil mengungkap kasus itu.(bh/mos) |