JAKARTA, Berita HUKUM - Ratusan warga kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, Kamis sore (23/6) lalu yang terlibat bentrok dengan aparat Kepolisian. Bentrokan ini terjadi lantaran warga memprotes menolak kehadiran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam acara peresmian RPTRA di Penjaringan Indah, Jakarta Utara.
Bacagub dari PDI Perjuangan, Edysa Girsang atau biasa di panggil Eki sangat menyayangkan proses demokrasi di Indonesia yang berujung bentrok sesama anak bangsa.
"Protes yang dilakukan warga sejatinya merupakan bentuk penyampaian aspirasi mereka terhadap sesuatu hal. Seharusnya aparatur terus berupaya melakukan tindakan yang bernilai musyawarah dibandingkan menembakkan gas air mata," ungkap Eki, bahwa protes warga seharusnya bisa ditangkap sebagai sebuah keanehan dalam berjalannya pemerintahan di Jakarta.
"Aksi penolakan terhadap Ahok oleh warga Penjaringan adalah cerminan dari kesewenangan yang dilakukan Ahok selama ini terhadap rakyat, baik melalui ucapan yang merendahkan rakyat, maupun tindakannya yang menyakiti rakyat," tegas Eki, Aktivis 98 ini.
Tidak mungkin warga melakukan aksi protes, jika tidak ada pemicunya. Dalam hal ini Ahok telah menjadi wujud pemicu kemarahan warga atas ketidakadilan di DKI Jakarta.
"Rakyat Indonesia adalah bangsa yang cinta damai. Namun, bangsa Indonesia lebih cinta kemerdekaan. Hal ini bisa kita pahami dari Proklamasi Kemerdekaan 1945 yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Begitupun kini, saat kemerdekaan rakyat harus direbut, maka persatuan dan kesatuan akan terbentuk, meskipun dalam bulan ramadhan seperti saat ini," pungkas Eki.(bh/mnd) |